icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Scenario Of Love

Bab 6 Bagian Dari Rencana

Jumlah Kata:1509    |    Dirilis Pada: 05/11/2022

toko, Sera selalu menoleh pada tasnya. Ia lakuka

uluh malam. Artinya sudah dua jam berlalu dari tokonya t

utihnya, masih tampak rapi dikenakannya. Berada di lantai dasar, ia mengenakan heels'nya. Sera ber

ci pintu. Dilihatnya langit sudah bewarna pekat. "Hah .

an jalan kaki. Langkahnya melewati gerai-

ak ruko yang sudah tutup pada pukul sepuluh ke atas. Ha

data ulang apa-apa yang dibutuhkan tokonya. Sera berjalan di atas trotoar meski jarak toko dan ru

kan ke tas. Di depannya berdiri tiga orang pria berkulit coklat serta berbadan besar hanya beberapa langkah darinya. P

ti ia takut setengah mati. Tubuhnya saja sudah gemetar,

a. Terlebih kendaraan yang sering lalu lalang di jalanan t

jalanan, berharap ada satu mobil yang

at bermunculan di keningnya. Meski takut, ia mema

uni!" Perkataan itu keluar begitu saja d

Sera tegas seraya menggenggam erat ha

n dia memang cantik, tapi gak nyangka banget dilihat dari dekat dia cantikny

r perkataan dari pria di depannya. Ap

ut gondrong mulai memainkan rambut halusny

a," ancam Sera dengan suara penuh pen

ana hanya ada mereka berempat. Lalu dengan kekuatan apa seor

g waktu, cepat ser

ak

k merebut tasnya. Sementara Sera, sekuat tenaga ia kerahkan agar tas

bret!" teriak Sera melengking. Sekuat

...." te

dengar apalagi menolong. Tetapi, Se

bil mendekat. Tak lama sebuah mob

long ... jambr

h .

itu terhuyung lalu terjungkal. Melihat seorang pria membant

. Mereka bertiga segera melarikan diri b

mereka. Tetapi urung kala melihat Sera terj

pria tersebut sambil

keduanya saling terdiam saat pandangannya s

itu masih memegangi tubuh Sera. Menatap dalam-dalam mat

ti itulah kebenarannya. Saat ini, di jalanan sepi, di tempat seperti

dan beberapa hari terakhir sedikit mengganggu pikirann

lihkan pandangannya juga. Sera mengernyitka

it atau luka?" tanya Bara terbata

gak papa." Se

ia kembali mendapatkan jawaban sama, yai

imana deng

Itu adalah tas baru dan termahal dari se

enak dan mendapati telapak tangan

bih baik kamu ikut ke mobil saya, kita cari apotik untuk mengobati tangan kamu dulu," imbuh pria itu. Tanpa menunggu jawaban Sera, Bara langsu

mani mereka, tak ada percakapan meski satu

an membawa kantong kresek be

i di hadapannya, tangan lembutnya mulai mengobati

yang baru dua kali ia kenalnya membantu mengolesi lukanya. Akan tetapi Bara bersikuk

etelah ia mengobati luk

ngelap tangannya dengan tisu basah. K

n air mineral yang ia beli be

asih minum? Kan yang bantu luka saya kam

elinya dua. Jadi ambil aja." Tangan

ta Sera setelah m

a mengangguk dis

malam begini?" Bara mulai bertany

kalau sekarang ada beberapa hambatan

nceritakan kenapa ia pulang malam. Hingga berhadapan dengan p

gak pulang

i di malam begini, sedangkan pe

uah tas gak terlalu penting dan lagi saya gak bawa uang banyak. U

syukurl

g saya, dan mengobati luka

rhipnotis kala

wajah Sera. Hingga ia tersadarkan saat S

alas Bara sambil meme

pulang?" t

ini udah malam, beso

tar," Bara berdiri dari duduknya,

mencoba mencegah pria di hadapa

am di pergelangan tangannya. "Kamu yakin? Waktu sudah men

gung akan pulang dengan apa, terda

annya gak baik perempuan pulan

atan?" tanya Se

n." Ia membukakan pintu mobil untuk Sera, d

an tubuh kerempengnya membuka tas yang

. Ada banyak lembar uang merah di dalamny

r uang merah, dan memberika

alian,"

an pancaran mata yang berbina

selesai, sil

satu dari mereka berbalik. "Kalau bisa sering-sering suruh kita ya," katan

Di bolak-balik, di lempar ke atas dengan jarak pendek. Lantas berkata, "

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka