icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Scenario Of Love

Scenario Of Love

Penulis: Joselia
icon

Bab 1 Kencan

Jumlah Kata:1749    |    Dirilis Pada: 31/10/2022

n. Seorang perempuan berusia dua puluh dua tahun itu memundurkan langkahnya ke belakang. Mata

salur berwarna biru langit dan putih dengan panjang selutut, sangat pas di tubuhnya. Pakaiannya ia padu dengan wide fit he

begitu ia menarik sudut bibirnya ke atas. Ber

ak bangga atas kepemilikan sebuah rupa yang ma

s berlekuk. Kulitnya seputih susu dan selembut sutra. Bibir penuhnya terlihat men

t terlihat menarik saat ia mengenakan dress yang memperlihatkan lekuk tubuhn

Sera mampu membuat kaum pria seakan bertekuk lutut, para pria pecinta rupa begitu men

a. Tak sedikit wanita yang menginginkan visualisasi seperti dirinya. Namun, tak sedikit

ntu kamarnya dibuka sembarang

uda. Usianya terpaut tiga tahun dengan Se

? Tapi kalau ke toko gak biasanya lo dandan cantik gini, buang-buang makeup ka

xer unisex selutut. Ia dengan rambut model pixie cut berdiri di ambang pintu. Terlihat rambutnya masih

an ketus. Kini perempuan itu sudah pindah posisi, duduk di ranjang sambil

idah, kemudian ia malah menyelonong masuk ke kama

. Lo tahu kan fungsi mulut untuk apa? Untuk berbicara. Nih ya, di luaran sana banyak tahu orang yang tak dapat diberi kesempatan unt

teman seperjuangannya. Bisa dipastikan perempuan bertubuh cungkring itu, perkataannya akan m

Sedetik kemudian ia tersadar, "what? Kencan? Sa

era kencan? De

ng kemana-mana. Salah satun

ra menjawa

ulah jawaban dari pertanyaannya.

anyaan yang dilontarka

orang Yusan gak tahu?" Kembali perem

mari tangan lentiknya kembali memainka

rtinya sudah tujuh hari, seratus enam puluh delapan jam dan sepu

gawainya. Sementara Yusan terdiam dengan banyaknya pertanyaan yang

a itu dengan lirih. Namun Sera

." sahu

ala ke samping saat tak me

enatap dinding kokoh yang menjadi sebuah

a tolehkan ke samping dimana Sera duduk. Sejenak mata mereka saling

wab, raut wajah yang beberapa detik lalu terkekeh, kini membalas tatapan Yusan deng

Membuat mereka segera mengakhiri saling bertatap

Tar

h di dep

bicarain lagi kan?" Ser

hir perempuan berambut pendek itu menyaut tas selempang yang tergantung di kapstok.

ang cuaca Ibukota tak terlihat baik-baik saja. Jalanan asp

arah luar, menatap gedung-gedung tinggi menjulang di sisi

besar menggenggam tangannya. "Kamu hari

namun dengan cepat ia menutupi ekspresi kaget

k. Sekarang ... kamu jauh lebih cantik," puji Bara. Ada ketulusan di

buang muka ke samping kiri. Ia harus terlihat malu-m

" tanya Sera, mengalih

ra. Ia menoleh ke samping, menatap lekat-lekat wajah pas

pelan. "Ke m

panjang, Bara lan

rea mall, setelah beberapa menit la

an. Genggaman tangannya seperti diberi perekat, erat sekali. Dari yang mas

hingga akhir, dari outlet pertama hingga ujung. M

il dengan Sera yang menjinjing beberapa kantong kertas berisi barang

tawar Bara. Ia masih m

leh

dahulu tontonan apa yang tayang sekarang. Dan juga, seperti apa yang akan mereka pilih. Hingga p

dengan gandengan yang terlepas. Belum puas dengan menonton, keduanya memutuskan

ulan temenku baru buka restora

, "Boleh, kebet

epan restoran. Keduanya mulai memasuki restoran yang memiliki dekora

aca yang menghadap langsung kolam ikan. Ke

sanan mereka berdatangan dan

p Sera pelan dibar

capan Sera dengan anggu

ng .

menit

enit

menit

an. Yang terdengar hanyalah suara benturan alat makan serta

, Sera menyeruput dulu minuman berwarna yang dicampur

irkan sesuatu. Tentang hubungan yang dijalinnya d

la kalau tahu memang apa

, kamu juga tahu Brilla

a kita gak sedekat itu. Apalagi sampai

bibir seksi perempuan berambut pendek itu. Tentu Bara tak akan sadar,

ulang ke Indo ya,

a sabuk pengaman, menekan tombol pada pintu mobil. Sebelum keluar kedua mata mereka saling bersit

aku antar sampai depa

mobilmu lecet, kan sayang ...." Kembali Sera menjawab pertanyaan yan

Gak baik tahu aku nurunin

inggalku dekat kok.

as hingga setelahnya me

hati di jalan ya," ucap

ng di tepi jalan. Tak lama suara klaks

ang senang. Sesampainya di depan pintu ia meraih knop pintu, beruntung Yusan

lang seketika. Berubah menjadi raut datar tanpa ekspresi. Sera mengambil sanitizer dari tas se

uannya, ia bergidik merasa jijik dengan sik

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka