Istri Bayaran CEO
r tampak sibuk memilih pakaian-pa
il memutar-mutar badan dan melihat ke arah kaca. Jika dirasa
rasa sudah melewatkan setengah jam dari waktunya hanya u
gadis yang ingin per
a bukan tipe orang yang te
ai pakaian sekenanya, karena semua orang sudah tahu meski pakaian yan
ander ingin bertemu dengan sang menantu hingga di
mayan banyak, Nyonya Alexander akhirnya mem
unga-bunga. Hadiah pemberian dari suaminya saat pertama kali bertemu
suara deringan ponselnya berbunyi. Sambil tetap memegang cheong
a a
a. Kami menyelidiki ke tempat-tempat terakhir yang dikunjungi oleh orang
inci, aku ingin mengetahui
yang paling mematikan d
nakan itu untuk memb
a yang asli. Dan yang lebih mengejutkan lagi, orang itu sendiri yang memasukkan racun ke dalam
genggamannya lepas, Nyonya Alexander cukup terkejut
atilah dengan orang di sekitarmu. Lupakan penyelidikan di kota X karena aku in
memilih menunda penyelidikan di kota X dan tujuannya adalah mereka akan lebih leluasa untuk menyembunyikan
ng akan menangani masalah ini dan k
, Nyo
ndiri. Orang suruhanku ban
egera saya laksanakan." Nyonya Alexander menutup
l terus memijat pelipisnya. Ia merasa pusing dengan ma
sa selelah ini," gumamnya pelan, memandangi foto suaminy
a mengganti pakaian, mencoba melupakan permas
lambat dan juga tidak mau menimbulkan kesan bur
*
rapikan pakaiannya dan membenarkan bebe
angi bagian resepsionis. "Permisi, bol
a sudah mempunyai janji te
ngatakan jika saya hanya perlu memberitah
n tanyakan pada Tuan Ale
telepon seluler di sampingnya, mencob
gan, memandang Chelsea sejenak. " Mari n
elahnya Chelsea mengikuti resepsionis i
menekan angka 112 yang Chelsea rasa lantai d
ai 112?! Seberapa
ejut saat resepsionis itu menekan
kaya Tuan Alexander yang telah menawa
api tetap tidak mengubah pandangan Chels
i
ung koridor. Hanya ada satu ruangan di lantai yang tinggi ini.
To
tu mengetuk p
a mengantar nona Ch
dia m
misi." Resepsionis itu membungk
berdiri di ambang pintu. Entah apa yang
n sesuatu," perintah Leo kala
t dari tempatnya membuat Chelsea mengal
ok ruangan, mengeluarkan sesuatu dari sana
ersebut pada Chelsea.
ergelangan tangan kanannya. "Kita tida
enggantinya?" tanya gadis itu,
jelas Leo, menunjuk
tt Dr
ihkan kala ponsel di saku jasnya bergetar. Pria itu men
kan dengan janj
dari Nyony
eriak, tetapi tidak ada balasan. "Kau mendengarkanku tidak?!
, sebe
helsea pun keluar dengan dre
untuk neneknya segera mengalihkan atensinya dar
ang kini sudah berada di hadapannya, semen
ita ini terpesona deng
lsea selama beberapa detik, bahkan Tuan Mud
bai-lambaikan tangan kirinya untuk men
mpatnya, hanya menatap Chelsea, t
antik sebelumnya? Bahkan yang lebih cantik dari Chelsea pun su
inya di depan mata Leo beberapa kali, hingga memb
?" ucapnya mengalihkan perhatian, berla
edang salah tingkah. Jangan katakan jika Lso nantinya
itu kebanyakan menjadi kele