Bisik-Bisik Tetangga
uka akibat ulah Hanum dan temannya. Kini Anita tampak tidak terlihat sakit sama sekali. Ia meraih ponselnya yang ber
jawab Anita de
? Sudah aman?" Anita mengangguk tersenyum. Lal
aku sudah lakukan semua yang kita rencanakan, Mas."
untuk keperluan kamu, nanti kamu cek ya?"
ot, Mas, kiriman kamu yang bulan lalu juga masi
uga, maafkan aku jika harus menyembunyikan kamu seperti ini. Kalau
a, lagian Rendi juga sayang sama aku, bahkan dia selalu perca
enang, tapi jangan sampai ia tahu jika kamu hanya mem
jendela kamarnya melihat mobil Rendi parkir di halaman depan rumahny
ta membersihkan riwayat panggilannya dan meletakkan ponselnya lalu kembali merebahkan tubuhnya bersandar di kepala ranjang dengan memasang wajah lelah dan kesaki
ngkit dari duduknya menyambut Rendi. Rendi langsung me
ja, sayang." Anita tersenyum lalu meraih tangan Rendi agar duduk di sampingnya.
saja. Kamu juga perlu di perhatikan." Rendi tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. Ia m
akan di sini menemani kamu dulu." Anita tersenyum bahagia mendengar ucapan
rah kan jika kamu tidak pulang malam ini?"
nta maaf atas semua sikapnya." jawab Rendi sambil mengusap pipi Anita. Anita tersenyum menang mendengar ucapan Rendi yang langsung memarahi Hanum. Ternyata sangat mudah membuat Rendi terpengar
i memang salah aku, aku mengandung anak suaminya, bagaimana bisa dia
Hanum seharusnya marah saja pada, Mas, jangan ke kamu." Anita hanya tersenyum me
i lagi, Mas sudah makan malam?" ta
gan pikirkan hal lain lagi, nanti Mas delivery saja.
menutup hidungnya di hadapan Rendi. Pria
terus." goda Rendi membu
Rendi bangkit sambil terta
ang sakit perutnya? Kalau masih merasa sakit kita ke Do
luar kamar berniat membersihkan dirinya terlebih dahulu. Anita tersenyum senang karena rencananya berhasil. Ia mengambil ponselnya tersenyum karena notifikasi transfe
*
ah mandi dan mengenakan pakaian longgar karena kehamilannya. Hanu
i Namira dan Ani. Ani mendongak melihat
an malam sekarang?" tawar Ani m
, Namira sudah makan?" tanya Hanum
a Mama." jawab anak kecil
ju kamar mertuanya. Ia membuka pintu kamar mert
rtua duduk di pinggir ranjang. Aminah men
yuruh menantunya mendekat
ekarang?" tanya Hanum m
Rendi belum kembali dari bekerja. Entah dimana saat ini, mungkin sedang bersama Anita atau sedang sibuk di kantornya. Hanum tidak ingin am