Dinikahi Pak Lurah
ewi - ibu dari lelaki itu - sontak saja menyambutnya dengan nada yan
, toh? Ibu cemas, loh!" ucap Dewi membuat Mahen
ndi. Badan lengket semua!" pamit Mah
meninggalkan Ibunya. Ia berjalan lunglai ketika
masih terdengar di telinganya. Sebesar i
imana? Apa aku harus memberi uang untuknya? Ya ... hitung-h
ia kenakan, lelaki itu menyalakan air shower. Seketika, dingin air telah mel
u
eninju tembo
anpa permisi? Toh juga ini adalah kesalahannya. A
*
bis-habisan wanita itu. Luka lebam berada di mana-mana.
ng dirinya. Arumi harus berusaha kuat,
ak mau bikin malu Ibu dan Bapak nantinya,"
ena sedang bekerja di desa sebelah. Mungkin ini m
baik-baik saja. Kebetulan Banyu tidak ada di rumah lantaran l
idup di kolong jembatan nantinya. Yang penting Ibu sam
anan terjal dan sepanjang jalan dia disapa oleh beberapa warga.
. Ayo ikut saya. Ada hal yang harus kita bicaraka
mai tadi. Bahkan, tak ada seora
ya juga sadar diri kalau di sini saya yang salah!" Nada bicara Arumi b
Saya obati sekaligus ada pembicaraan serius di an
pasrah lantaran tenaga
Kenapa tidak ke
saya baik-baik saja, masa hanya panas begini saya tumbang? Oran
antas membonceng Arumi untu
atap nanar bangunan megah itu. Tempat ini adal
gangguk ketika mendeng
mar?" tanya Mahendra memb
at kejadian semalam. Itu sama saja semaki
bilang apa
pres kamu! Sebentar lagi orang suruhan saya juga akan datang men
i. Tujuan awalnya keluar dan pergi jauh dari
baik saya pamit saja. Waktu saya terlalu berharg
enyampaikan maksud dirinya supaya hidupnya k
ebit. Kamu bisa menggunakannya sampai hidupmu mapan, Rum
anya. Bukan hanya itu saja, tak tanggung-tan
akan menerimanya. Saya ndak butuh drama kolot untuk menolak semua ini. Asal Bapak ikhlas, saya aka
ndra bahkan sampai tergagap. Dia kira,
nya. Dia mendekati meja dan hendak mengamb
endra menggunakan kesempatan ini untuk menarik tangan
sejauh itu, tapi jangan lagi. Saya bukan pelacur, Pak. Saya bahkan sudah malu pada diri sendiri. Menggunakan kerudung, ta
ya ingin mengobati Arumi dan tak ingin w
mengobati luka di wajahmu. Kamu sebenarnya ke
menangis dan menangis di tempat. Hal ini s
g. Kamu ndak boleh pergi dan harus sembuh dulu!" ucap Mah
Bahkan, dia terkesan tak pe
mbali datang dengan sekantong krese
itu untuk minum obat pereda demam. Bahkan, Arumi kini sudah terlelap di
ya lumayan mendingan tak separah tadi. Arah pandang m
kaligus mengobatinya. Mungkin ini terakhir kali kita b
mbung