Captain And Miss Billionaire
akjub dengan kantor yang begitu tinggi besar dan sangat m
biasa. Apalagi di sini jabatannya sebagai dire
rs. Gladisya. Saya sudah membuat janji dengan bel
tar," jawab receptionist itu
eptionist itu menutup
ai 18. Liftnya berada di ujung jalan ini,"
seru Mia berjalan
Disya dan sekretaris Disy
mbuat sekretarisnya dan juga Mia dud
"Ini Narmia, mulai hari ini dan ke depannya dia akan menjadi asis
ss," jawa
Belikan beberapa setelan pakaian kerja
dekat kantor. Apartement itu memang khusus karyawan di perusahaan ini yang tidak memiliki tempat
aik
luar. Dan mulai ajarkan dia be
Ba
dari ruangan Disya. Disya p
*
erlihat suaminya yang tampan itu sedang sibuk memasak sesuatu. Melihat punggung tegap dan lebar milik suaminya itu selalu mem
ngi," seru Disya berd
ang di jawab anggukan kepala o
kan ini," seru Stevan menyuapkan potongan daging ikan ke arah
gaim
u Disya tersenyum le
an saja sekarang," seru St
nnya di mini bar. Dan Stevan pun mengikuti dengan membaw
berhadapan dan mulai meni
ng kalau tanpa an
meminum minuman bera
ghilangkan bau amis," seru Gla
u gelas," s
Ok
ol anggur dan menuangkannya
enyimpan satu gelas di dekat S
u mabuk sampai parah
anya Disya pura-p
Stevan menyuapkan potongan
pulang," seru Gladisya menyuapkan makanan k
tuk kesehatanmu. Apalagi kamu hampir tidak pernah berolahraga dan memakan sayur
h libur. Kita olahraga
aik
adi. Mungkin besok dia sudah bisa bekerj
ah," ser
kamu," seru Disya dan St
La
sya seakan ingin membaca isi hati Steva
aan lebih padanya," ser
gin mencari tau dan mendengar kata cinta dari mulut Stevan yang tidak pernah sekalipun ia ucapkan. Disya selalu berpikir bahwa hanya dirinyalah yang
yakan hal itu?
a. Bagaimana perasaan
sudah jelas," seru Stevan sel
dan sesekali menyesap anggurnya mem
*
rlihat Disya sudah terlelap di atas ranjang. Stevan tersenyum melihat tidur Disya yang bera
petakilan yang di paksa harus bersikap anggun dan dingin di hadapan para karyawan juga cl
g maupun terpukul. Ia benar-benar sudah menerima Disya apa adanya. Walau tak pernah mengatakan
*
ya. Ia berusaha menyesuaikan diri dan m
. Erwin di persilahkan masuk dan Mia melih
a mengambil dud
sudah jauh lebih
tersenyum lebar. "Jadi bag
mana kalau kita melihat ke
m tangannya. "Bai
Disya menyambar mantelnya dan memakai
n ulang janji temu hari ini. Sepertinya saya
aik
at sinis ke arah
uan Stevan tau yah? Apa aku harus men
ai?" tanya Rachel me
rjakannya," seru Mia dan kemb
akan mobilnya sendiri dimana sang sopir sudah menunggunya. Akhirnya
-