Captain And Miss Billionaire
edangkan Disya tengah membu
ti Stevan dan menyuguhkan kopi di atas meja di depan St
lah satu hotel. Aku menyuruhnya u
nar-benar mengkhawa
amu sudah terbiasa menginterview orang-orang. Pasti kamu me
mbaca pikiranmu. Kamu terlalu misterius
g tadi keluar dari ruangan
ih mengingatny
nya Stevan menatap mata Disya
kat karena rekan bisnis dan
u dekat dengann
mu cemburu yah," seru
an orang baik," seru Stevan denga
kesal karena suaminya ya
nita itu sekara
ti pakaian. Lagipula aku masih ingin berdua denganmu," seru Ste
ku jaketnya dan menyerahkannya pada Disya. "Ini untukmu,"
" seru Dis
aja," se
dan cukup kaget meliha
," seru
ku rasa itu cocok untukmu," seru Stev
," seru Disya
menyu
jelas," s
seru Stevan te
eru Disya menyodorkan tanga
ya Stevan k
i benar-benar tidak bisa be
aik
gkan gelang itu di
ima kasih suamiku." Disya langsung memeluk Stevan dengan manj
anya Disya. " Anggap saja ini perayaan
," seru Stevan membuat Disya menengada
sya cukup kaget. Pasalnya Stevan tidak per
hanku kemarin," seru Stevan membuat Disya
seberapa romantisn
harap banyak
erebahkan kepalanya di dada bi
nmu," gumam Disya memainkan tel
n yang begitu membuat Disya ke
Aw
in!" kel
Apa kau puas?" seru Stevan memel
*
ya dan Stevan akan dinner berdua merayakan an
g masih bersiap-siap di dalam kamar. Steva
kala melihat Disya menuruni undakan tangga dengan menggunakan gaun cantik berwarna biru terang. Ada belahan di bagian kakinya hingga batas paha memperlihatkan kulit putih dan mulusny
ya kala Disya sudah menuruni t
iap?" tan
Yu
," seru Stevan mengambil
ngan penampilanku?" tanya
n tanpa melihat ke arah Disya membua
tidak, Stevan
hkan kakinya. Dan baru dua langkah ia mendapa
tevan yang kini me
tapi gak lihat aku!"
arah Disya. Stevan menatap wajah Disya
ng. Dan kamu sudah can
n Stevan yang seperti terpaksa. "Dasar stone!" gerutu Disya melang
an di sana ada tetangga
Mr dan Mrs. Gult
jawab Disya diir
an menghalangi tubuh Disya dengan tubuhnya supaya pria tadi tidak bisa melihat Disya dengan jelas. Melihat sikap Stevan yang mendadak ini membuat Dis
T
van langsung keluar dari sana dengan masih merangkul
ngkulannya. Ia berjalan menuju pintu sopir dan
yang akan selalu membukakan pintu untuk wanitanya. Stevan benar-benar datar dan cuek. Tapi sialnya Disya
Stevan sudah mulai menjalankan mobilny
inner dimana?
getahuinya," seru Stev
-
eka pun sampai di tempat tujuan yaitu sebuah villa
h. Kenapa gelap begini, bikin ngeri s
buatmu ngeri?"
lik seorang putri," seru Disya menatap
nnya membuat Disya kembali di buat kaget. Disya melihat ke arah tangannya yang di genggam Stevan. Ini c