Captain And Miss Billionaire
na bekerja seharian ini. Ia berjalan menuju pantry dan menuan
n itu membuat Gladisya kage
ah," seru pria yang berdiri tak jauh dari Gl
do Gultom yang merupakan suami
i kantor cukup bany
ah ma
akan? Aku akan memasa
ah. Sebaiknya kita pesan
anan untuk makan malam mereka. Gladisya pun berlalu p
-
enghampiri Stevan yang sedang m
ru Gladisya yang te
sudah duduk di kursi. Gladisya mengikuti St
akan deng
rang akan cukup lama. Aku sementara akan di Br
La
bersamamu," seru Stevan den
onal. Jadwalnya begitu padat dan dia sering pergi dan dinas di luar Negri
rapa lama?" t
2 bulan,"
tidak terlalu lam
mana lagi,"
menghela nafasnya.
nyukai saat dewasa hingga akhirnya memutuskan untuk menikah satu sama lain. Tetapi entah kenapa kehidupan rumah tangga mereka tak seindah yang di bayangkan. Ste
an?" seru Stevan mem
unggumu," seru Gladisya. "Kapan kita aka
sini untuk seterusnya. Hanya saja untuk beberapa tahun per
pa selalu menghubung
ast
rmu karena ada meeting be
habiskan waktu bersama," seru St
-
Keduanya tanpa busana dan baru saja menyelesaikan akti
i, mau kah kita pergi berl
sana. Menunggangi kuda bersama, berenang, memancing dan memetic buah-buahan di
merayakan anniversary pernikahan kita yan
menarik Gladisya untuk semakin mendekatinya dan mencium bibir
njutnya?" goda Stevan m
penuh semangat,
u selalu bergairah," seru Stev
sangat me
akan menunggumu,
*
meetingnya. Ia berjalan menuju ruangan
te
u baik-baik jangan sampai telat makan da
ari suaminya. Stevan memang suami y
t menduduki kursi kebesarannya. Seorang wanita
anti pukul 13.30. Anda haru
ri jam 11 saja, sekalian makan
Ba
*
nsion itu yang terlihat sepi dan hampa. Ia sudah sering di tinggalkan seor
Kehadiran Stevan selalu membuat Gladisya terhibur dan selalu merasa damai kala di dekatn
kati pintu kulkas. Ada beberapa post it me
banyak minum min
akan maka
rahat yang cukup. Jangan terlal
gisi penuh kulkas supaya kamu
gumam Gladi
a sudah penuh makanan di sana. Bahkan botol
ladisya. Tetapi ada satu botol bir
embawa gelas yang sudah diisi es batu. Gladisya menuangkan bir k
s berada jauh darimu seperti ini," kel
*
yang akan melakukan penerbangan bersama. Setelahnya mereka bersiap-siap dan menaiki pesawat. Malam sudah semakin gelap dan larut. St
uh dari Gladisya. Tidak ada yang tau apa yang
*
ng menempel di dinding. Itu adalah potret saat ia dan Stevan meni
ng main bersama. Stevan sering mengajarkannya banyak hal. Bahkan saat dirinya tidak ingin ikut les, Stevan yang dengan semangat mengajarinya dan memberikan les private kepadanya. Ia tidak menyangka bahw
ngen. Bagaimana aku bisa menunggu sam