Sang Pewaris Tahta
ma keluarga
on istri
ingat dan saling berbagi Saliva, perpaduan suara sesapan bibir dan lidah semakin menambah panas ruangan AC tersebut, bahkan erangan
i ahhh ini b
ungan laki-laki yang ada di atas nya, terlihat begitu nakal dan binal, memb
sunggu
bibir Riana, mengabaikan peluh yang terus mere
n milik Riana terus memenuhi ruangan tersebut, mereka tidak pernah malu-malu untuk melewati sesi percintaan panas semalaman sambil bert
ati penyatuan mereka dimana dia mengeluar masukkan kej
dalam dan kuat, bahkan laki-laki tersebut berulang kali pula memainkan ariola nya dan menyesap dada nya s
u kelua
bicara pada Rudi dan menyakinkan dir
lum sampai, taha
ayalah dia belum ingin menuntaskan puncak pelepasan nya, tapi dia berusaha mengimbangi Riana,
an nya pada sprei kasur di sisi kiri dan kan
n lagi Rudi, Oh
t kan pelepasan nya dan Rudi dengan cepat terus mem
lepas kan puncak kenikmatan nya, menyem
i apa yang k
ki tersebut menyemburkan pelepasa
ak akan menya
a sejenak atas kenikmatan yang dia dapat kan, kemudian laki-
par nikmat atas penyat
**
emastikan dia telah selesai membersihkan diri perempuan itu meleset keluar dari arah kamar mandi dan mengganti pakaia
cermin kamar nya untuk beberapa waktu, se
n idiot Cakrawala, dia jelas tidak mengingin
melewati sesi percintaan panjang bersama nya terlihat hanya menggunakan handuk di b
aki-laki itu, Rudi akan menyel
ang? Idiot itu bahkan tidak bisa bergerak dengan benar, kau pikir dia bisa
anjak dari posisi nya, mendekati Riana kemudian memeluk pere
ngi nya lagi
t sambil menggigit teli
, kita telah melewat
nya sejenak kemudian memejamkan bola mata nya
ingkuhan mereka telah lama terjadi, jauh sebelum p
embutuhkan sang idiot agar rekening nya terus terisi sempurna, dia butuh pasokan amunisi untuk kepentingan pribadi nya, karena dia tahu Rudi tidak akan benar-b
ada Rudi, mencoba membantu laki-laki tersebut untuk
cakrawa
us menyusu
mati maka dengan begitu Rudi bisa menggeser p
re agai
embuju
awatir soal p
Rudi, menatap laki-laki ter
pa sa
erutkan k
ertahan menikah dengan
Riana
kmati saja dan jangan
eluk lembut tubuh
a mu tetap berkembang, dan kamu pasti membutuhkan kartu
kah dengan nya, buat dia mati perlahan, setelah itu aku yan
i panjan
nya, sisanya serahkan padaku karena
cara sembari mencium
an Rudi, Riana
erakan cepat kembali menyambar bibir nya, mengajaknya kembali melewati