icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Meraih Keabadian Cinta

Bab 3 Membangkitkan Sang Perdana Menteri

Jumlah Kata:2196    |    Dirilis Pada: 13/10/2022

pula tangannya dari wajah Dewa Channing. Lalu sedikit menjauh dari Dewa Channing, matanya menyisiri sosok Dewa ini, lalu m

Liontin kalung ini." Dicoba mengingat dimana mengenal bentuk Lion

sah Dewa Channing menghilang, tidak lama kedua mata Sang Dewa terbuka, dan

ua saling bertat

n, disembunyikan kalung ke dalam telapak tanga

angannya, tampak oleh six sensenya, air yang membasahin bibirnya berasal dari air mata Stellina. Dewa Channing sege

jeritnya lagi sebab Jazat yang ditabrak

ng cepat sl

UT

egakan kembali, lalu memandang Stellina sambil menghela nafas. Dia tid

n diri lagi, namun cepat tanganny

Channing yang mengamatinnya serius banget. Membuat bulu kuduknya berdiri. Stellina lalu sedikit memukul-mukul tan

emukulin tangannya, dibikin Stellina melihatnya. Mereka pun b

t ini bukan tempat yang layak didatangin Gadis ini." Dia mencoba mencari tahu mengapa Stellina berada di sini, "Si

yang dipikir

urut Buku yang kubaca, Dewa Perang bukan y

+

na U

n Dewa

k menyangka Stellina yang tidak dikenalnya, bisa membuka Segel Brave

ey dan beberapa Dewa Dewi Pe

Agung Brylee meman

angannya ditumpuk jadi satu di arahka

g Mulia Kai

k menyusul Dewa Bruno yang meng

Yang

Dewa Bruno? Aku tidak mau Dewa Bruno menyiksa Dewi kecil itu demi tahu

Yang

kan gerakan seperti yang dilakukan Imam Bent

ar Agung Brylee heran m

Dewa Bruno. Jadi biar Hamba bantu Beliau. Hamba tahu Peri kecil itu tidak bersal

a sebua

yang tinggal di Istana Kerajaan Dewa 13 Alam. Hal lain, Hamba saksi nyata bahwa Peri itu tid

Bentley, "Bruno keras kepala soalnya. Hal lain, hanya Saya y

+

ng K

n Dewa

na Gad

hatnya menuju

ia masuk ke da

tinya Prajurit dari Pasukan Kerajaan Dewa 13 Alam. M

Dewa Channing segera memandang Stellina, tampak olehnya S

cari para Prajurit di luar Ruangan ini? Kenapa Mereka menc

nya masuk ke d

g diperbolehkan masuk hanya Tuanku Imam B

adis itu untuk dibawa menghadap Yang Mul

ng dan Stellina, kedua Prajurit

ina. Stellina semakin ketakutan, kian merapat dibadannya. 'Aku harus

ibikin tangan itu mengangkat wajah Stellina

berdiri. "Jangan takut untuk bersembunyi di sana." Dia melanjutkan sebab Stellina melihat yang ditunjuknya, lalu segera menatapnya dengan ketakutan. "Mereka semua tidak

zat itu, bersembunyi di balik salah satu Jazat, tapi masi

ke Stellina, agar keberadaan gadis ini tidak dilihat Kedua Prajurit tersebut. Dia lalu te

sana. Aku masih m

pala, percaya ke Dewa Channing. Karena Dewa Channing justru menyembun

suk ke dalam Ruang Es, dan t

segera Mereka setengah berlutut di hadapan Dewa Channing. "Sa..Salam Yang Mulia Dewa

ni, juga mendengar perkataan

ning, dan adalah Perdana Me

pak Dewa Channing tersenyum, membuat ketampanannya tampak indah di

Channing. Bisa-bisa Aku pulang sudah tidak bern

u membunuhmu, Dewi Penyelamatku? Mana mungkin pula kulepas Kamu pulang ke ru

n tenang bicara kepada K

n berd

embali mengamatin Dewa Channing, penasar

"Lalu kenapa Kalian berani masuk ke dalam Ruang Es ini? Apa Kalian melupakan Peraturan yang di

bab diperintahkan Yang Mulia Dewa Bruno mencari Gadis muda yang membebaskan Bravee Hewan tungga

Bravee, dan Bravee yang membawamu ke Gunung Kramat ini? Siapa Kamu sebenarnya? Tidak mungki

Channing memandangnya penuh tanya. Terb

e Stellina membuat Gadis itu ketakutan akan dibunuh olehnya, "Gadis yang Kalian cari ti

rit ini men

i ke Dewa Bruno. Sampaikan ke Dia, tidak usah mencari

ngar Yan

rgi

, mundur tiga langkah, kem

i yang melindungin Stellina dengan Six Sense di tangannya, segera mendekati S

mentara di Istanaku di

mengamuk. Hewan itu menyembur-semburkan Api ke Dewa Bruno dan Pasukan Kerajaan Dewa 13 Alam. Bahkan menyerudukkan Tanduknya ke para Dewa dan Pasukan tersebut. Lalu

arus menghabisi Mereka yang membuatnya

wa dan Pasukan ini. Stellina sangat menyayangin semua Hewan, kecuali

a Stellina tidak tega melihat Bravee babak belur mengamuk. Sisi lain Dia sema

jauh darinya, matanya menyisirin s

tangan kanannya ke Udara, dan sekejap mereka bera

air mata di kedua sudut mata Stellina yang indah ini. "Tidak boleh kemana-mana pun

n kepala, membiarkan

terlihat Kilat melesat cepat menuju Gunung Kramat tempat penyimpanan semua Senjata dan Six Sense dari Dewa Dewi yang disemayamkan di Gunung Kramat. Kilat lalu m

sebab Pedang itu milik Dewa Channing. Bagaimana bisa Pedang itu aktif kembali sedangkan Pemiliknya sudah men

kembali Pedang milik Dewa Channing. Keduanya saling memandang, 'Bagaimana bisa itu terjadi?'

sung mengurung Bravee, dan mengirim Hewan malang ini ke Kolam Neraka tempat menyegel H

o menatap tidak percaya De

ku Imam Bentley." Ditegurnya Imam Bentley yang sama sepertinya merasa tidak percaya meliha

m Semesta. Ada hal yang belum diselesaikan C

b Dewa Channing tidak kunjung menjemputnya. D

ke.." perkataannya terhenti sebab Tiga Prajurit Kerajaan Dewa 13 Alam berdiri di depannya. Dan bel

rajaan Dewa 13 Alam, segera pergi dimana Pedang miliknya sudah tersimpan di d

apa Stellina tertangkap juga. Dia mau menolong, namun matanya melihat Panglima Dante menghadang Ketiga Prajurit itu, mengeluarkan Token Perintah dari Imam Bentley dimana para Prajurit itu memberikan Stellina ke Pang

rsam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka