Kekasihku, Kakak Tiriku
emuda yang masih berusaha untuk memaksa ku. Aku tahu dia sangat tidak menyukai
?" tanyaku merasa gugup. Antara ma
Lalu mulai menarik cepat tanganku agar men
segan-segan untuk menghabisi mu jika kau masih terus berani
an yang baru saja Max katakan. Ia masih terus berusaha untuk
ya dia hah?" tanya Raka menantang. Wajah lebam yang kemarin saja belum sepenuhnya
mata Aline?" tanya Max dengan
ngatakan apa pun yang terjadi kepada mereka semalam. Ia benar-benar menyesal telah mela
rong tubuh Raka agar menjauh dari ku. "Sebaiknya kau pergi sekarang juga,
kan hal ini padanya, tapi kali ini semuanya sudah berubah. Aku bukan lagi kekasihnya yang mudah ditipu, a
au aku sudah mengusirnya agar menjauh. Pemuda itu mengarahkan ja
juk Raka, aku segera meraihnya, aku berdiri di d
perti mu. Kau mengerti?" ucap ku tegas lalu membawa Max pergi dari hadapan
anya berusaha untuk lebih bisa mengobati rasa sakit hatiku sendiri dari
ntuk masuk ke dalam kampus dan menemui Raka. Aku sama sekali tidak tahu kenapa pria
ampus, iya?" tanyaku padanya. Aku tahu dia marah, tapi seharusnya ia tidak bisa selalu ikut campur da
kau terluka lagi," jawa
Rasanya terlalu berlebihan jika hanya alasan dia begitu. Aku masih
?" tanyaku lagi. Kali ini ku beranikan diri untuk menatap ke arah matanya, me
temanku Sarah terburu-buru menarik tanganku karena ia
l sudah hampir sampai di kelas," ucap
n menjauh darinya. Masih belum hilang pertanyaan dariku tentang
urusanku," ucap ku kesal. Aku melihat Rina sengaja duduk bangku yang tidak berjauhan dengan
ngkauan Raka dan juga Rina. "Don, bisakah kau pindah ke
t Sarah. Ku lirik lagi ke arah Raka yang sepertinya merasa tidak su
Sarah ke arah telingaku. Aku membalas tata
embali rusak untuk hari i
embuat Sarah akhirnya diam. Tidak lama berselang, Pak Hik
*
a untuk mengambil air minum di dapur, akan tetapi saat aku baru saja melewati kamar Max, aku sempat mendengar jika pria itu sedang berbicara dengan seseorang. Karena mera
i akhirnya aku harus mencari tahu t
Aku merasa sangat kasihan terhadapnya, ia juga butuh kebeb
unyikan sesuatu dariku. Mungkinkah pria itu memang seorang mata-mata? Atau dia seb
sa mungkin aku harus menjauh darinya. Akan tetapi, aku masih tetap harus mencari tahu semuanya. Saat
tuh saat tidak sengaj
jatuh ke lantai. Kak Reyn menatap ku dengan tatapan menyelidik, mung
ni?" tanya kakak ku d
yang tepat untuknya. Tiba-tiba saja aku teringat jika aku sedang
ingin mengambil air minum di
dari dalam kamarnya dan melihat ku dan Ka
apa?" tanya Max
k tidak, kami hanya tidak sengaja lewat di depan kamar mu saja, tidak penti
di balik tembok. Sejenak, aku masih berdiri di balik tembok semb
dari pintu kamar mu yang terbuka," ucap Kak Reyn kepada Max. Pria yang diberi peringatan pun mengangguk pel