icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kekasihku, Kakak Tiriku

Bab 7 Malam Yang Menggairahkan

Jumlah Kata:1136    |    Dirilis Pada: 08/10/2022

" jawabku pelan dan masih terus memandang ke arah matanya. Karena tidak i

merasa frustasi dan tidak bisa berpikiran jernih. Perlahan, aku merasa ji

dari Raka sekali pun. Sepertinya Max memang sangat lihai memain

n hingga kami merasa semakin bergairah. Aku pegang kepalanya dengan

makin tinggi. Aku merasakan tangan Max berani memegang bagian buah dadaku yang mulai mengeras d

menarik diri dan menatap

riku. Namun dengan cepat aku menahan tangannya agar tidak pergi. Aku sudah

melanjutkannya," ucap ku memohon. Ku arahkan bibir ku lagi pada bibirny

kembali mencium bibirnya, lalu perlahan mulai meraba bagian bawah milik Mx yang kurasakan sudah mengera

k ke bawah sana, terdapat bayangan benda panjang yang beberapa kali kurasakan berkedut dengan pelan. Aku bahkan bis

k melakukannya," bisik ku den

i. Lalu mulai berani turun ke arah ceruk leher ku dan berakhir dengan berlutut di depa

ra berwarna putih yang masih menopang kedua gunung ku dengan sangat padat. Ia lal

u sembari mengusap kepalanya dengan pelan

a berikan. Lidah Max bahkan dengan lihai bermain dengan puting yang suda

bibir bawahku sendiri untuk mengurangi rasa nikmat yang semakin tidak bisa aku kendalikan sendiri. Ku ceng

gunung kembar ku. Aku semakin terbuai dan tidak bisa mengontrol diriku sendiri. Tubuhk

li, Max," ucap ku lirih den

ua pakaian yang aku kenakan hingga benar-benar polos. Aku bisa mera

idak peduli, aku hanya

an kalinya. Aku pun mengangguk cepat dan membiarka

puaskan aku,"

uk dan memenuhi setiap inti lubang senggama ku. Kurasakan milikku juga berkedut saat me

aih benda keras yang merupakan senjata utama milik Max. Kurasakan pis

bar lagi untuk bisa segera mencicipi miliknya. Memainkan pejantann

ak karena buah pisang milik Max sangat panjang dan juga berisi. Aku merasakan kedutan

erbuka, menikmati setiap sens

nya. Tangan Max masih tetap bermain-main pada kedua gunung kem

kejantanannya, aku pun menarik mulutku perlahan dan k

akin memperlebar selangkangan ku agar i

luruh hidupku kepada Max untuk selamanya. Aku memekik kesakitan saat benda

, tapi tetap berusaha u

suk dan merobek selaput dara ku dengan sangat kuat. Rasa perih yang aku rasakan sempat membuat

pergerakan tubuhnya dengan pelan. Peluh yang semakin lama semakin membanjiri tubuh

seolah akan mengeluarkan sesuatu. Max juga semakin mempercepat gerakan pingg

manggil namanya bersamaan dengan cair

pai pada puncak kenikmatannya sebab samar ku lihat ia semakin ber

ana ia menyemburkan cairan dari dirinya masuk ke dalam rahim ku hingga merasa hangat. T

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka