icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pembalasan Antagonis

Bab 3 Insiden Kecil

Jumlah Kata:1201    |    Dirilis Pada: 08/10/2022

bali memulai kegiatan rutinitasnya. Sudah cukup baginya beristrahat seminggu ini. Bahkan tidak keluar sama sekali dari apartemen ini. Karena Ellanor

kemarin dia sempat memerintahkan seseorang membeli seragam ba

liki tinggi sama sepertinya. Badannya berputar

da diri sendiri. Dia sudah siap menggem

ang dilewati sampai tertegun beberapa saat melihat wajah cantik dan baby face-nya. Dia sengaja tidak memakai make u

cy, tapi tidak pernah ditunjukkan ke siapapun. Lagi-lagi karena keluarganya menuntut Vicy menja

ia adalah Ellanor, bukan Vicy. Dia akan melakukan apa pun yang disukainya tanpa ada kekan

ampai di gerbang sekolah. Dia segera membawa motornya ke

rahnya. Tatapan penasaran tampak di setiap pandangan mereka. Hingga

ullying

ass

anya nggak k

kin mere

nya. Rambutnya yang sudah dipangkas sedikit lebih pendek terterpa angin, menaikkan pesonanya ke titik maksimal. Para siswa lelaki sampai gigit jari. Meski sebel

ngannya dengan keras. Cekalan erat yang membuat bibirnya mengeluarkan r

dan menatap si pe

rsebut. Tanpa sadar cekalannya mengendur yang

h. "Sialan!" umpatnya yang dapat didengar oleh mereka. Netra cokeltany

s keluarkan saat kesadarannya kembali. Mengabaikan ras

arlos dengan mala

s pada Ellanor yang tampak tidak takut sama sek

liar, ya!" Carlos menatap rendah pada sang adik, l

rut samar saat menyadari sikap berbeda dari si bungsu. Kedua tangannya

pai harus menilai kehidupan saya!"

samaan dengan emosinya yang kembali datang. Saat tangannya

"Dia adikmu," katanya dengan suara pelan. Berusaha menya

asar sebelum kembali menatap Ella dengan taj

a dengan wajah yang semakin angkuh. "Pulang ke mana yang kamu mak

ic

an cepat. Seringainya makin lebar me

idak penting. Dia memutar bola mata malas pada sang adik. "Apa bedanya?

an berlari dengan derai air mata. Namun berbeda dengan Ellanor. Perempu

enatap bingung pada

dengan Carlos. Tangannya terulur, mengusap name tag sang kakak dan memperbaiki dasi yang sebenarnya sudah r

A

u

sshh

pada Carlos yang tumbang dengan kedua ta

p area selangkangan, seakan menjaga aset masing-masing. Melihat ekspresi Carlos, mereka

irnya berusaha menahan suara ringisannya, tapi sulit

wal jika berani mengusikku!" peringatnya dengan nada rendah. Tatapannya seakan menegaskan bahwa dia t

sebelum berlalu pergi dengan tenang seakan tidak melakukan kesalahan. Semua orang yang tadi berkerum

Tatapannya nyalang pada kepergian sang adik

los berdiri. Keduanya menatap iba pad

it?" tanya Nath

mencoban

leng cepat. "

ta ke ruang kesehatan saja," ajaknya yang ma

asih malu karena menjadi tontonan. Apalagi banyak orang yang menatapnya dengan rasa iba

ap

an. "Aku bilang tidak per

a depan kamu masih aman? Baga

menendang Nathan tapi denga

an. Sepertinya Ella mengeluarkan s

alton berujar bersamaan d

gga yang terbit di bibirnya. "Ya. Bukank

atnya yang keras. Dia seakan memiliki dendam kesumat pada perempuan yang tak lain adalah adiknya itu

ntar lagi bel," intrupsi Calton

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka