Terjebak Pernikahan Dadakan
ng tak bisa dihentikan, membuat Glory pasrah pada sikap kakaknya itu. Wajah Glory kini basah oleh wine, begitu juga lantai kamar suite milik Nathanael bersaudara. Cleo baru
oral bukan jod
ntu pun
ak ada yang berpihak padanya. Namun, saat itulah, Glory terpikirkan sebuah
gan jenis suite room ini telah di tanggung oleh keluarga Zefran. Ia satu kamar dengan Cleo,
n untuk melancarkan sebuah rencana yang mungkin saja akan menggagalkan pernikahan Ibunya dengan Tuan Zefran. Dengan perasaan takut, Glory mulai mematikan lampu kamar hotelnya. Ia berencana memancing Coral ke kamarnya, dan melakukan sesuatu yang tak pantas dan tak bermoral. Hingga Tuan Zefran akhirnya m
akukan sesuatu yang tak pantas padanya. Selama berpacaran dengan Coral, keduanya tak permah melakukan kontak fisik di luar batas. Hanya sekedar berpelukan dan mencium
elumnya. Dan meminta mantan kekasihnya itu untuk segera datang karena sesuatu yang mendesak. Dan setelah itu, Glory akan memastikan kalau Cleo memergoki keduanya, dan mengadukannya pada k
Keadaan di kamar suite itu benar-benar gelap gulita. Glory bermaksud, agar dirinya tak malu saat sedang berciuman dengan Cora
ory bisa saja berantakan. Membuat Glory cemas, tentu saja hal itu tak bisa terjadi.
endiri. Ia berdiri di depan pintu, memperhatikan gerak-gerik siapapun yang berada di balik pint
g .
n, kalau orang di depan pintu sana adalah Coral. Setelah itu, ia segera mengi
ng
Keadaan di dalam kamar yang benar-benar gelap, membuat Glory dengan ragu merangkulkan tangannya di leher Coral, dan dengan susah payah G
seraya meraih pinggang Glory yang menegang. Berusaha menghindari keduanya terjatuh. Namun, entah bagaimana, Glory be
semangat dari mantan kekasihnya itu. Sesuatu yang nyaris Glory suka. Bukan nyaris, tapi memang bena
ory menyukainya, bersamaan dengan pembuluh darahnya yang mengalir deras. Ciuman Coral sangat menggairahk
terjadi lebih jauh. Namun, saat tangan Coral menyelinap masuk ke dalam gaunnya, Glory merasa jantungnya seperti akan meledak. Ia menyukainya, namun tak menyukainya. Glo
dada milik Glory, membuat tubuh Glory semakin condong ke arahnya. Namun, Glory meras
ingga terdengar beberapa di antaranya pecah. Glory tak menyangka kalau Coral akan semakin menciumnya, bahkan menggigit bibirnya. Membawanya lebih jauh ke dalam hasrat yang memabukan. Sampai a
Seketika Glory merasakan otot-otot keras, saat meraba dada bidang pria itu. Begitu nyaman dan hangat, Glory semaki
m perempuannya itu. Sesaat Glory tak menyangka, kalau ia akan terjebak dalam rencananya sendiri. Bahkan yang paling membuat Glory terkejut adalah ketika Cora
buh Glory. Memainkan dan mencium gundukan besar miliknya di tengah kegelapan. Coral menggeram saat ia m
tengah berada di atas tubuh Glory. Menco
enapa dia belum ke sini?
Coral, tidak lebih. Namun, saat Coral kembali melumat bibir Glory, tepat saat itu semua penerangan di kamar suite itu menyala. Membuat Glory menutup matanya karena
kalian lakukan?!" pekik Cl
lain selain Cleo. Apa Cleo datang bersama orang lain? Sialan! Di luar rencana! Berapa banyak orang yang tenga
nas
menengadah ke atas. Memperhatikan pria tinggi yang hanya mengenakan celana hitam panjang
ernyata bukan Coral. (Matilah kau, Glory!). Melainkan pr
sam