Pesona Kupu-Kupu Malam
dam Nicole. Dia segera turun kemudian membukakan pin
sembari memegang tangan k
Daisy dengan
k kamu," seru Alexander dengan tersenyum hangat. "aku pikir aku sudah jatuh cinta pad
energimu hanya untuk membuat aku terpesona oleh sikap dan kalimatmu. Kamu
bah itu, aku janji
r. "Aku harus segera turun sekarang. Aku ingin tidur sepanjang hari," lanjutnya henda
s pada mata biru hazel gadis itu. "Satu minggu akan menjadi waktu paling menyiksa untukku karena aku harus jauh darimu. Kuharap kamu paham itu dan aku akan berusaha untuk memb
but. Jantungnya seperti berdebar-debar, merasakan indahnya ciuman yang seperti penuh dengan ker
ciuman mereka. Dalam hatinya merasa begitu bangga karena mampu membuat gadis keras ke
enghukumku jika aku terlambat," ucap Daisy, bur
utama yang dijaga oleh dua preman bertubuh kekar. Dia beralih menatap ke arah jendela lantai
hat bahwa gadis itu tampak putus asa karena tatapannya sendu, tidak seperti kemarin tersenyum saat pertama kali melihatnya.
erc
anggilnya dari dalam mobil. Dia pun bergegas memasuki mobil kembali
_
kok sementara tangan kanan memegang gelas cantik berisi red wine. Melihat wanita itu, membuat mood-nya jadi buruk karena wanita itu terlihat beg
nyukaimu, Daisy," ucap Nicole, melir
katakan padamu
lama-lama dengan kamu dengan membayar sangat mahal daripada mengembalikan kamu ke sin
rim uang lagi?
m .
pa ba
ambat satu jam untuk mengantar ka
rena satu jam terlambat mengantarku ke sini. Kenapa kamu sangat materialistis ... Kamu sungguh tidak berperasaan memanfaatkan orang kaya dengan menggu
r harus membayar mahal demi bersamanya. Dia pun meletakkan gela
ali tidak keberatan untuk mengeluarkan banyak uang demi bersamamu," ucapnya kemudian beranjak berdiri. "Sebaiknya kamu
alatnya, lalu dia tidak memberikan aku uang itu samasekali. Sedikit pun tidak ... Dan dengan mudahnya dia menerima pelanggan lain sedangk
_
bil celana pendek sebatas paha berwarna putih kemudian mengambil kaos pink kedodoran dan segera mengenakannya. Setelah itu, dia menghempaskan tubuhnya di atas ranjang denga
lek
ihat yang datang adalah Clarissa. Dia mengerutkan keningnya karena sahabatnya itu berjalan d
menatap sahabatnya itu tampak pucat dan sendu dengan sudut bibir yang memar, lalu men
dengan agak mahal sehingga aku harus melayaninya sampai tengah malam
er benar-benar menjadikannya sebagai budak sex, sedangkan dia diperlakukan dengan sangat lembut oleh Alexander. Sungguh, situa
ngakhiri semuanya karena hidupnya seperti tidak ada artinya,
u ingin melakukannya, Daisy, ak
ksud untuk menenangkannya. "Suatu hari nanti, kita pasti bisa meninggalkan tempat ini. Kita temukan kebebasan, kita tidak akan menjadi budak sex pria-pria bajingan itu. Bahkan aku janji