My Obsession Girl
ia menyentuh kedua pundak sang anak.
membicarakan hal ini den
rena Mamah melarangnya un
semua. Ia tahu anaknya sangat terpukul atas k
ngisnya walaupun jauh didalam lubuk hatinya ia masih menyimpan ra
lakukan ini, P
ya, sang anak sangat marah akan kejadian tersebut d
uk menenangkan
bukan kesalahan ora
kukan ini Pah?!" tanyanya dengan pera
yang tengah emosi itu. "Tenang ... seharusnya kamu bisa tenang.
kehilangan seseorang yang paling anda sayangi. Jadi an
n datang kesini bersama istrinya untuk menguc
menahan amarah yang tengah menyelimuti dirinya ini. I
kan mencari sendiri orangnya." tegasnya, lalu ia berjalan keluar me
habatnya itu. "Mungkin dia
apapun untuk mendapatkan apa yang diiinginkan. Saya t
nya butuh waktu untuk bisa meneri
dihan menyelimuti dirinya. Sungguh, ia tak pernah tahu, kepulangannya
s, karena sang Papah tidak memb
yang menabrak mamahnya kabur entah kemana. Ia tak tahu kalau sang Mamah sampai dirawat di rumah sa
a tidak mengetahui jika Mamahnya pulang bukan ke rumah, melainkan pulang dan tidak aka
ritahu kepada pihak rumah. Alih-alih akan membuat kejutan akan kedatangan
mengeras. Kedua tangannya pun mengempal dengan keras, ia menghentikan langkahny
apat. Dia harus ikut merasakan kehilangan s
*
r
ngah tertidur. Ia langsung menghidupkan lampu tidurnya dan melihat kear
a ya itu?
i tubuhnya dan turun dari kasur. Gadis itu melangka
kl
gan hitam berjalan menuju kearah ruang depan. Rasa penasaran pun muncu
ong
kecil itu menghentikan langkahnya. Ia menoleh
uara itu berasal dari sang Papah, yang tengah diseret oleh seseorang berpakaian serba hitam. Denga
e
ar serta seluruh tubuhnya merinding, napasn
P
tt .
a seraya memeluknya dari belakang, gadis itu langsung menole
ng berbalik dan m
gumamny
kamu jangan takut ya." bisiknya lembut
apah, Mah.
h tahu. Diam ya sayang." uc
natap sang Mamah dengan airmata yan
hitam lengkap dengan penutup kepala, berjalan
ngatakan sesuatu namun, seseorang itu langsung m
u
h!" Je
Sedangkan Xena menatap seseorang terseb
kahnya, ia menghindari seseorang it
sakiti a
ternyata masih sadar, ia menatap sang ana
." gum
elum sempat ia meraih tangan sang Mamah, seseorang itu dengan ganas langsun
... M
s dipipinya. Gadis itu mengambil barang apapun yang berada
u kuat hingga ia tak dapat melawan, apalagi pusing dikepalanya
ah saya!" Teriak Xena, yang berla
kang rumahnya, tepat disebelah
rluka didepan sana. Sekujur tubuhnya membeku, seperti es yang berada dikutub u
lilingi kedua orangtuanya, semuanya memakai penutup kepala
u
esi yang panjang, hingga lelaki itu memuncratkan darah dari mulutnya. Aira
suami saya!"
ulnya dengan besi panjang itu hingga memunculkan suara menggema disana. Lagi-lagi Xena melihat kejad
gan penutup kepala, hingga Aira dan Aron tidak dapat mengenali se
mi?!" tanya Aira dengan lirih dan juga
n senyuman smirk kepada Aira dan berhasil membuat wanita itu terbelalak mel
-ka
irk dan kembali menutup kepalany
arang!" perintahnya
nga
anya menatap gadis kecil itu. Begitupu
akinya terasa lemas, gadis kecil itu b
pergi yang jauh sayang ...
ra. "Itu anak anda?" tanyanya dengan nada d
ti anak saya
. Sedangkan lelaki itu berjalan menuju Xena, sontak gadis kecil itu yang awalnya akan mendekati kedua orangtu
lirih dengan kaki yan
dis kecil." ucapnya dengan lembut, t
mbuatnya tak mampu untuk melangkahkan kaki dan akhirnya gadis kecil itu terduduk
sebut, sungguh membuat Xen
u
r
GH
membuat Xena langsung terdiam, pandangannya l
hubby-nya, gadis kecil itu menyaksikan sendiri kedua orangt
lan mereka tuju pada tubuh tersebut. Sobekan disudut bibir sang Mamah serta cairan mer
r
o
O
memunculkan suara yang menggemma. Air kolam yang awalnya jernih, kini berubah menajdi keruh berw
r .
kolam, hingga air didalam kolam tersebut sudah bercampur aduk tak karuan. Bahkan, suara petir yan
ug
hu kemana. Gadis kecil berusia 10 tahun itu melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa
it gelap malam itu dengan beberapa te
enggendong gadis kecil tersebut la
sih terlihat linglung, ia sama sekali tak sadar b
suara apapun. Lelaki yang mempobongnya tadi menyelipkan hela
k dibalik topeng
cil. Siapa namamu