Mr. Aaric & Lily

̴̴̴͡.̮

ia setelah membayar tagihan makan

!" jawab Lil

as begini kau menjadi Ojol?

nenek. Bayaran mengajar kursus tidak seberapa, Mia...," katanya. Sehabis berkuliah Lily bekerja paruh waktu men

mu Li, aku akan selalu mendukun

a Mia, tidak lupa dia mengucapkan rasa terimakasihnya kepad

ya sedang di cuci. Lily baru dua minggu menjadi ojol, dan pendapatannya lumayan. Dia menikmati pekerjaan barunya itu. Tidak lama Lily menstrater mo

inggi Lily menghentikan motornya di bawah pohon rindang, dia menu

ingin cepat lulus kuliah dan bekerja di perkantoran seperti mereka. Cita-cita Lily sederhana, dia ingin bekerja dengan gaji yang lumayan untuk memenuhi k

dompetnya di Paris. Dengan tangan gemetar Lily langsung menstrater motornya, dia tidak percaya bertemu p

a di Indonesia? Dan apa yang pria itu lakukan di negara ini? Apa kedatan

̴̴̴͡.̮

*

ah pohon rindang. Jantungnya masih berdegup kencang, Lily berusaha menenangkan jantungnya agar kembal

at lelaki itu lagi. Jika lelaki itu datang ke Indonesia untuk mencarinya, itu sangat menyulitkan untuk hidupnya. Sangat dipastikan masa

aik – baik saja dan tidak bertemu dengan lelaki itu. Jikapun Lily harus bertemu dengan lelaki yang dia curi dom

a kembali menyalankan mesin motornya dan pergi untuk men

*

u kemud

n itu pihak kampus juga mengundang pebisnis sukses yang akan menjadi bintang tamu dalam acara ini dan juga m

yang di sukai Lily. Lelaki itu telah mencuri perhatian Lily sejak masuk di kampus ini. Tetapi Lily tidak berani mendekati lelaki itu, dia belum punya pengalaman dal

l menunjuk lelaki yang di sukai oleh

teman – teman kampusnya yang duduk diantara mereka med

ama. Diantara mahasiswa ada beberapa yang tidak mendengar sambutan rektor tersebut karena bagi mereka sangat membosankan. Lily begitu mendengarkan sambutan re

Senyum pria itu terlihat menakutkan disana, dia terus memandangi Lily sambil menghusap jambang ti

h rektor mereka. Dan sebagian juga memilih tidur karena membosankan. Lily satu-satunya mahasiswi yang mendengar semua kata sambutan rektor, dia begitu

i kampus ini dan menyuruh para mahasiswa untuk bertepuk tangan sebagai penghormatan kepada rektor

san terbesar di Universitas Teresa untuk ke tengah

uruh mahasiswa / mahasiswi di kampus ini. Sedetik kemudian, suara bisik - bisik mulai terd

nyaris keluar saat melihat pria tersebut berdiri tegak di atas panggung. Lily mengerjapkan kedua bola matanya berkali – kal

ka dia tahu kau mahasiswa di kampus ini!" seru Mia memandang Lily

erus berdoa agar pria itu tidak melihatnya di sini, semoga Tuhan melindungi dirinya. tamat sudah

*