Wanita Berhati Dingin
na Gunther meronta dan berteriak ketika diriny
bio berhasil menyeret Elena
atheo Kion pada Marvin No
teriak Elena Gu
perintah Matheo Kio
engikat tangan Elena Gunther yang dari tadi dipegang oleh Matheo Kion. Phineas Fabio mengikat tangan Elena Gunther ke belakang, seda
Tidak ada gunanya kamu berteriak atau meronta!
Elena Gunther berharap ada sebuah keajaiban bagi dirinya dan bayi dalam kandung
er sudah merasa pegal di bagian punggungnya karena posisi duduknya yang tidak nyaman dalam mobil van. Ikatan
itempuhnya amat panjang dan melelahkan
unla
ang memegang tangannya untuk menuntunnya turun. Elena Gunther dilepas ikatan ka
dan ditutup. Kemudian orang yang memegangny
n suara langkah kaki para penculiknya. Kemudian terdengar sebuah langkah mendekatinya, Elena Gunther merasakan hembusan napas orang itu di hadapannya.
ya. Rupanya bukan rumah tinggal, mungkin hanya rumah untuk singgah atau sekedar beristirahat. Elena Gunther menatap orang yang berdiri d
a sebenarnya kami pun tidak mengenalmu. Ini hanyalah urusan bisnis. Jadi, jangan harap kamu akan men
her berusaha untuk bicara d
ktu tiga puluh menit atau paling lama satu jam, hahaha. Bawa dia!" Matheo Kion memeri
terdapat sebuah kursi kayu besar seperti kursi goyang yang hitam legam. Dan yang membuat Elena Gunther lebih ngeri lagi adalah sebuah ranjang kecil dengan kasur dan sprei putih yang ada di sudut ruangan. Di dekat ranjang itu terdapat semacam alat yan
ikatan tangan Elena Gunther dan mengikat kedua tangan perempuan itu kembali ke kedua lengan kursi kayu.
paskan aku, kumohon. Aku sedang hamil besar, kumohon l
n ada yang mendengarnya karena ruangan ini kedap
Elena Gunther s
ang di
i pipi kiri Elena Gunther. Suaranya yang cukup
n diri mulai sekarang," ujar Phineas Fabio pa
ther, rasa darah yang bercampur dengan air mata yang mengalir dengan deras. Elena Gunther menangis dalam
masih bicara terus. Dasar perempuan tidak punya otak!" Matheo Kion me
ampai kalian memperlakukan aku seperti ini?
tuk diam!!!" teria
a Gunther dengan keras sehingga memb
deritaan Elena Gunther. Marvin Norbart lebih memilih memalingkan
pekik Phineas Fabio sembari
di kedua kaki Elena Gunther mengalir darah segar yang cukup banyak. Darah itu bahkan telah mengenangi lantai
gis kesakitan, dia
n melahirkan!" peki
Phineas Fabio dengan
a harus bagaimana?" tan
hir, paling sebentar lagi,
dia untuk melahirkan?" tanya Ma
a adalah untuk membunuhnya, kamu malah
itu ke luar sempurna. Beberapa detik kemudian terdengarlah tangis bayi itu. Mereka bertiga panik, meskipun mereka tahu ruangan itu kedap suara tetapi tetap saja rasa
heo Kion mengambil bayi
kondisi lemah, Matheo Kion membekap dan mencekik bayi itu sampai tidak bergerak lagi. Ta
dah tidak mampu
dia akan menyusul bayinya. Aku ke depan dulu, cari ud
kan menyusul Mat ke luar." Phineas Fabio
a mendekat. Marvin Norbart tidak punya pilihan lain selain mendekati Elena Gunther yang lemah