Terpaksa Menikahi Artis Terkenal
ngkin karena high-heels sialan yang kukenakan ini. Tapi mau gimana lagi, lebih baik tetap memaksa
ak, mereka sekarang pasti pusing tujuh keliling mencari-cari. Salah sendiri. Sejak awal sudah ak
mku. Namun, itu semua tidak lantas membuatku menyetujui beradu akting dengannya. Biarkan saja jika mereka mengatakan aku
eorang artis sekaligus model terkenal. Wajahku sering wira-wiri di layar televisi. Siapa sih yang tidak kenal. K
*
as. Hanya bermodalkan cahaya rembulan menyusuri jalan yang
Papi, t
et kakiku. Tidak peduli pada mobil yang menabrak pembatas jalan
kan menjerit histeris. Tidak rela idolanya mender
. Aku menoleh waspada, jangan-jangan ada yang meng
da, Tiba-
n sesuatu yang keras menabrakku. Tubuhku te
emetaran saking takutnya. Aku mengintip sedikit dari sela-sela jari. Dengan cahay
teriakku
sudah membola sempurna. Beberapa kali aku memerankan film horor, tapi aku tida
*
depanku saat ini. Oh Tuhan semoga saja dia bukan le
mat-kami. Dulu saat masih kanak-kanak, Mami dan Mbok m
pi, jika dia adalah sosok manusia, semoga saja dia manusia yang baik. Tidak berniat jahat pada
managerku beberapa jam yang lalu. Awas saja kalau nanti bertemu dengan mere
h peran. Tidak semua tawaran dan peran langsung kuteken kontrak. Biasanya tawaran yang
ngan menjadi model cilik. Kemudian jatuh cinta dengan dunia peran. T
langkahnya. Jangan-jangan dia melayang. Bulu kudukku langsung meremang. Kucoba m
arg
lang di depanku. Wajahnya tidak te
u membuat telinga saya saki
ini? Dia bisa berbicara bahasa manusia. Wah hebat. Eh, apa heba
a atau setan?"
na tidak melihat kaki saya men
dak melih
lihat, Nona. Dari tadi k
wah sampai ke atas sosok itu. Kemudian, pandanganku kembali lagi ke bawah.
dulu jangan terlalu senang Grey, bagaimana jika dia berniat jaha
lam-malam begini, Nona?" Kembal
tersesat,
ilah!"
sa sakit. Aku meri
situ, Nona?" Sosok itu ke
ita mau ke mana?"
orang asing ini. Jangan-jangan dia pe
ampai pagi? Jika iya, diam saja
jadi sewot. Aku
apa? Awas saja kalau nanti memohon minta foto
keluar dari sini! Ta
u," jawabn
! Ruma
ang yang sedang kesulitan dan kesusahan seperti ini. Apa memang begini hukum di dunia ini.
ke arahnya. "Kau pikir aku dengan mudah termakan modusmu itu, hah?! Aku cukup pintar
dahnya membuka paha? Lebih baik aku di sini sampai besok atau ada orang lain ber