icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Reinkarnasi Sang Dewa

Bab 9 Reinkarnasi I

Jumlah Kata:1018    |    Dirilis Pada: 08/09/2022

ar-mandir di dalam ruangan pengobatan tersebu

nundukkan kepalanya dalam-dalam. Sedikit

kita sekarang?" tanya Kepala Tetua

a menjawab, "Menurut perhitunganku, murid yang tersisa saat ini tinggal sekitar dua ratus lima p

sebut. Itu artinya, korban yang tewas karena penyerangan aliansi set

us seperti ini, maka Sekte Gunung Surgawi pasti akan

kepala. Mereka menyetujui uca

nya makin mengkhawatirkan. Apalagi kalau diingat kembali, masa

akukan sekarang ini, Kepala Tetua?"

aran Song, nama Panglima Pedang sudah tidak asing lagi. Semua orang-orang persilatan past

mainan pedangnya yang ganas dan mematikan. Selama ini, rasanya tidak

pertempuran, dia sangat berperan penting. Sepak terjangnya benar-benar memb

Bing tampak kebingungan. Untuk beberapa saat, dia belum bi

cuali berharap agar masalah cepat selesai, rasanya

kita mundur saja dulu," uja

matanya lebar-lebar. Jawaban dari Kepala Tetua

enganggap bahwa in

rkah ini h

n. Ini bukan mi

idak salah bicara?" tanya Tetua

ak salah

pala Tet

n ini! Jangan pernah membantah setiap ucapank

ak berubah. Wajahnya juga terli

i mengerti," jawab Tetua

etuanya. Oleh karena itulah dir

pasti akan mengerti. Sekarang k

erintah," ujar kedua

te Gunung Surgawi itu segera pergi ke

ing dan cucunya, Lin Feng yang telah tiada. Sampai kini, orang

cunya itu bagaikan mimpi. Mimpi

ih menyakitkan daripada kematian kedua anak

sangat berbakat. Walaupun usianya baru sepuluh tahun, tetapi dia sudah mencapai tingkatan Pendekar Bumi tahap lim

ncur begitu saja. Mimpi indahnya telah direnggut oleh

etua Suma Bing meng

untuk merelakan kepergiannya. Tapi kalau memang belum saatnya tiba, tolong berik

daro ruang pengobatan. Niatnya, dia ingin mengurusi bebera

buran murid dan cucunya ya

su. Wajahnya juga jelas menggam

lam ruangan tersebut han

Tiada suara apapun. Tidak te

ma-tama gerakan itu dimulai dari kedua jari tangannya. Disusul kemudian kepada kedu

sudah t

n Feng hi

Tapi, Lin Feng yang sekarang b

Pedang Api. Salah satu dari Sepuluh Dewa

nyata telah b

mati?" gumamnya sambil meliha

sosok Lin Feng terlihat kebingungan. Dia merasa

n betapa kagetnya setelah dia menyadari bahwa d

enapa aku bisa ja

sangat kesal ketika mengetahui apa y

i seorang bocah, lebih baik aku langsung mati saja. Kenap

nya, sekesal dan semarah apapun Dewa Pedang Api, hakikatnya

h lewat, namun lambat laun kekesalan di

mbali ketenangannya. Dia tidak lagi menggerutu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka