Nona Perkasa
kemarin Nyi Ayu belum ma
anya menatap kosong sebuah taman yang terlihat dari balik jendela kamarnya. Suda
harus menikah agar bisa menambah kekuatan kerajaan!"
tanya Nyi Ayu lirih, dia masih duduk bersandar mengh
an lelaki yang tidak aku cintai?"
danya," ucap Dayang Ratih meyakinkan. "Saya mendengar berita. Pangeran itu sangat tampan dan gagah, dan
an gagah." Sanggah Nyi Ayu lalu ke
tok..
h menghampiri pintu dan membukanya. Terlihat Nyai
yi Ayu sekarang terlihat
rmenung. Nyi Ayu hanya melirik sinis pada i
ikahanmu. Kamu ini Putri Raja tidak bisa seenaknya, mengambil keputusan tanpa p
andangi punggung ibundanya sampai keluar pintu dan pintu kamarnya kembali
cari-cari Paduka raja dan Nyai Ratu diseluruh istana. Berlari ke sampi
aduka, ketiwasan!" ter
nya dari Raja dan Ratu itu duduk. Paduka Raja
mu terburu-buru dan berteriak?"
dalam. Mulutnya terasa susah berucap. Napas
dahulu napasmu dan coba jelaskan
narik napas dan menghembuskanya. "
Nyai Ratu be
k dan berlari menuju istana dalam diikuti paduka Raja. Saat Paduka Raja dan Nyai Ratu sampai di kam
a mengalir melihat tubuh putrinya tak berdaya. "Pang
perintah Nyai Ratu berlari k
an bunga segar untuk taburan kolamnya. Setelah saya dan Sarti kembali membawa bunga
tana tentang Nyi Ayu dan panggil semua Adipati untuk me
ja. Tak lama Dayang Sarti datang dengan seorang Tabib. Tabib itu dipersilahkan masuk
diri saja. Saya akan menyiapkan obat agar Nyi Ayu segera Siuman." Jela
rnya selalu tenang. Ia mengubah posisi tidurnya meringkuk kesamping memeluk bantal, tetapi ia merasakan ada yang salah di tubu
ung bantal, "kenapa kain sarung bantalnya teras
Ayu terkaget melihat ukuran tangannya, "kenapa tanganku berubah j
tertuju pada ukuran serta bentuk kakinya, "kakiku seperti kaki seorang lelaki?
tanyanya pada
amkan tubuhnya di dalam kolam, "mungkin ini rumah tabib? Dan tubuhku berubah karena terlal
a-tiba terasa ada dorongan di bawah perutnya dan
aian yang dikenakannya, terlihat aneh sekali di matanya. Kaos oblong dan cel
gan yang menurutnya sangat aneh. Lalu ada pintu lain lagi di depannya. Tanpa mel
andinya, tapi gayungnya terlihat berbeda. Kemudian Nyi Ayu me
aaaa
, "kenapa ada di sana?" tanya
an keluar air seni dari saluran panjang yang menempel di tubuhnya. Nyi Atu tahu benda itu, "ke
ubuhku, ke mana mahkotaku?" Pekik Nyi Ayu seraya mengintip ke arah tersebut untu
ng nampak aneh untuknya. Lalu ia menengok ke samping k
Nyi Ayu be
eorang laki-laki. Nyi Ayu melihat lagi setiap sudut kamar mandi
sama, wajah seorang laki-laki di dalam cermin itu, lalu meraba cermin itu dan memeriksa lagi.
rtanya sendiri dan kembali te
bali vita suaranya,
ngerti, "apakah aku sedang dis
sa keluar, "Hikss
erubah menjadi laki-
ek
intu dari luar. Nyi Ayu yang meringku