Cinta tulus & obsesi nona muda
ngan j
h sang istri, dan meraih tangan dingin istrinya, nam
man wanitaku yang lain. Tapi ... sayang, aku mempunyai suami seorang pec*ndang sepertimu." Dengan wajah merah pun mata merahnya,
g istri, semua perkataan hinaan yang dilontarka
" bentak wanita mabuk itu de
ke kamar," ujar pria ru
apak tangannya, dan menolak kasar tawaran suaminya. "Tidak perlu!
an tubuh sintal itu memasuki kamar. Tanpa
sudah benar-benar terlelap, segera di
ah tangga. Mereka dulunya saling mencin
tu menggilai sosok istri nya itu. Apalagi Reb
ap sang istri. Istrinya itu, berubah bagaikan sosok lain. Setiap hari ia ak
lah, istrinya itu pulang dalam keadaan mabuk berat. Dan mereka a
melayangkan ucapan penuh
asur sederhana miliknya. Ia memandangi la
Yang selalu bermanja-manja dengannya, rengekan
rasa lelah datang menyerang tubuhnya. Ia butuh penyemangat untu
nyi dan kesepian. Di saat pasangan lain, akan disambut hang
an pandangan yang mulai berat de
tu. Namun siapa yang akan bisa menahan, apabila perasaan ngantuk itu
yang bertepatan kedua kelopak matany
dan mulut pria yang memiliki garis wajah tegas itu, yang men
~~
mulai menyinari kediaman para penghuni bumi. Memberi kehangatan lembut dan memba
lut di bawah selimut tebal. Ia tidak sedikitpun terganggu oleh cahaya matahari pagi yang menerpa wa
menyapu wajah putihnya. Ia membalikkan tubuhnya memunggungi asal cahaya, mem
gu oleh gedoran pintu kamarnya. Dan, juga suara
," gumamnya dengan suara serak khas
k matanya dan bangun dari pembaringan saa
kesal. Sembari berjala
t yang pertama kali ditan
ntuk melebarkan kelopak matany
Gumamny
honey," Sentak sang daddy, ketika meli
kan matanya kembali dengan ke
itu lembut dengan tangan kananny
baik, saja?" Ta
maman yang ia berik
an menggelengkan kepalanya melihat, ti
gan daddy ke perusahaan," ujar tuan Robert, y
ynya itu, seketika membulatkan kedu
Sentaknya
heran. "Yah? Ada apa, sayang?
rang?" Tanya gad
hat tingkah putrinya. "Jam delapan," sahut
ambat," pekik gadis itu dan seger
ya bisa melongo dan terheran-heran. "Ada apa