Terjerat Pernikahan Mendadak
acam," tegur Sesa dengan s
ah dengan sigap menyentuh bibir wanita
u minum. Jangan terlalu percaya diri." Telak. Se
erteriak juga tidak akan ada yang dengar," sambung Josep
*
es
ar ada seseorang yang memanggilnya. Tanpa melihat, dia tahu it
nggilmu dari tadi,"
u mau cepat-cepat istirahat. K
. Namun, tetap saja akan kalah dan bertemu dengan Sam lagi. S
mbentak pria itu. "Jangan menyentuhk
emprihatinkan! Kamu mengemis hanya untuk berbicara dengan orang rendah
wanita akan luluh saat melihat seorang pria yang memakai mobil sport, ataupun dikelilingi h
gintimidasi Sesa. Tak hanya itu, Sam bahkan pernah melempar segepok uang pada Sesa saat pertama kali dit
n. Aku juga yakin, ini uang hasil minta
am hingga membuatnya sadar dan sed
ik pada gadis polos itu. Dia selalu bi
a pun pasti akan dijauhi. Seperti saat ini, dia hanya bisa meli
*
pa te
kannya dalam aturan, pekerjaan akan dimul
n mulai sekarang, kamu harus lebih dulu data
, Pak
is itu diantara lengan kokohnya. Berkali-kali S
tah kenapa dirinya selalu panas dan tergoda untuk menyentuh Sesa wal
Tolong, hargai sa
menarik untuk diabaikan. Ingat tugasmu
iklah,
salah sepele tidak bisa berbuat apa-apa. Joseph yan
nya sendiri karena merasakan nyaman dengan posisi yang tidak biasa ini. Dalam hati kecilnya, dia ing
ph berbisik, "Jangan berontak, da
t, bahkan Sesa bisa merasakan embusan napas Joseph yang terasa hangat dan harum. Ga
erlihat sangat jelas, bahkan terasa bagi Joseph kalau Sesa sangat gugup saat i
h dengan sedikit keras hingga membuat pria
ini dia dengan siapa, Sesa segera mengulang kalimatnya, "Maaf, Pak saya sudah lancang. T
tipis. Entah kenapa, akan tetapi dia sangat senang. Perutnya
*
kamu lakuk
mandi. Wajahnya sudah Semerah tomat siap
i dahinya, dia berkata, "I
mandi, namun dia urungkan. Rasanya malu seka
s terpampang di wajahnya. Bibir berisi pria dingin yang
sa terkejut saat seorang karyawati men
esa dari dalam. Astaga, ini san
an akan bertemu saja Sesa sudah gugup. Sungguh, kejadian pagi ini membuatnya ti
alah menikmati sentuhan Joseph pagi tadi. Dia bahkan selalu tersenyum setiap kali mengingat momen disaat pria dingin itu mencium bibirnya. Itu pertama kali, Tuhan! Sesa terus saja menjerit dala
i itu. Aku tidak mau kamu sakit
endengar suara yang sangat
nnya. Pria itu mendekati Sesa dan memberikan t
i pembicaraan, "Pak, say
idak boleh libur. Eh, sekara
r-benar tidak bisa ditinggalkan," pinta Sesa m
endengar kalau Sesa masih menun
da syaratnya." Joseph menunjuk paper
n alis, tidak menger
aku untuk m
an pakailah dress yang
embari mengibaskan tangannya. Pria itu sung
*
dis buluk sepertiku mana co
cantik dan terlihat elegan. Ukurannya memang pas di tubuh mungil gadis itu. Namun, ka
urang bahan seperti ini seharga motor? Wah, nggak beres ini," gerutu gadis itu.
or yang tidak dikenal. Kebiasaan Sesa, dia tidak akan mengangkatny
aja berdering. Dengan jengkel dia menc
ama sekali men
labakan saat pria itu mener
ih di sana? Bicaral
a sedang di luar tadi,
tempat dia tinggal. Gadis itu sangat kesal karena tingkah Joseph yang sangat egois dan tidak bisa
ankah acaranya nanti malam?
Jangan ban
Bagaimana mungkin dirinya mengharapkan senyuman tipis yang terlihat sangat manis seperti ketika Joseph
ilikmu sendiri," celetuk Joseph m
beli rumah. Orang tua sudah tidak ada. Makanya harus kuliah sambil ker
Sesa," ucap
dan menatap Joseph. "Ba
ak a
a mereka akan makan malam di sini, pikir Sesa. Jangan berharap lebih, bisa saj
jauh dari waktu untuk makan
et lengannya dan masuk
mau yang terlalu mencolok,"
salon, para karyawan langsung mengikuti di belakang. Se
ik Joseph membuat Sesa sed
a dengan cepat dan maksim
, dia hanya menyuruh saja. Dan hebatnya, semua pegawai di sini san
riasan dan rambut Sesa s
Sesa tak percaya. Sungguh pangl
ngat cantik," puji ka
is itu sembari melambaikan tangan. Dia harus segera menghampiri Joseph. Ji
gal Sesa memanggil Joseph,
dikit menganga. Penampilan Sesa membuatnya pangli
sa. Dia tidak mau terbawa jika terus saja me
langkah. Maklum saja, Joseph adalah pria dengan kaki yang sangat
suk ke toko sepatu. Unt
eph sembari menunjuk sebua
dia pergi membeli sepatu untuk dirinya sendir
sepasang sepatu dengan hak seki
yang saya pakai jug
nggeram. Sesa tahu itu adalah pe
itu tidak terbiasa dengan sepatu berhak tinggi. Dia bisa m
*
on formal saja. Tol
Sesa bertanya,
makan malam bersama k
Joseph yang terasa sangat dingin. Karena merasa nyaman, dia mengurungka
ikan diri untuk tidak terlihat seperti orang yang tidak pernah m
tolong... bersikap senatural mungkin. Bantu aku
berkelas. Mamanya Joseph, walaupun sudah berumur namun terlihat sangat anggun dan cantik. Sedangkan Papanya memiliki wajah campu
oseph, Gerald bertanya, "Bagaimana dengan
siap," jawab Jos
ntan, Mamanya Jos
nghela napas pelan lalu berkata, "Ca