Please Love Me, Uncle!
Kim. Bukan paman,
ar rambutnya ke belakang kepala. "Kal
dik dari aya
enyebalkan hari ini? Emilio jadi ing
ou want
i wajah manis itu. Sial! Itu te
Ania, tapi gadis itu mengangkat dagun
nia setelah beber
wajah Emilio menurun.
paman dan keponakan, atau apa?" Menuntut dengan wajah serius
maka tolong berhenti melakukan hal sepe
ni
puluh tahun,
h
mendengar fakta itu. "Kau
ng juga." Lagi-lagi tiada henti menuntut u
iri dan memandangi Ania yang mendund
ke dalam saku. "Jadi, kau in
a mendongakka
, sebelum keduanya sal
*
uhnya. Ania memeluk tubuhnya sendiri, merasakan dadanya yang
semenyedihkan ini, ta
gsung lama. Dia ingin melupakan apa yang baru saja Emil
in status apa
a mendongakka
a saling melempar senyuman. Tidak ada h
saling tersenyum menyira
itu. Tatapannya mencoba melesak masuk mencari sesuatu
tidak mengubah ekspres
ala itu. Mengatakan hal seperti ini
anggaku sebagai seoran
ia tidak bodoh hanya untuk
alah kel
gap Ania sebagai seorang gadis berusia dua puluh t
ti seorang guru yang sedang memaklumi kesalahan muridnya. Sialan. "Kau ta
engan nada naik. Dia benci saat Emilio selalu menyangkal
n, itu bukan cinta,
ia dengan menggebu-gebu. "Sampai kapan paman ak
indari apa pun,"
ri, paman!" teriak Ania. Wajahny
yang bergetar, menangis. "Aku mengakui bahwa hatiku menyayangimu, aku jug
ggam erat kedua tangan gadis manis yang terduduk lemas di tempat tidur. "Ani
taimu, Ania
e
lai bermekaran dan memenuhi hati Ania y
mimpi ketika mendengar Emil
nt
am hatinya. Dia memendamnya sendirian, lalu b
kini pria itu merasakan
an L
ngat mencintaimu sebag
ar
am hitungan detik, semerbak bunga dalam dada Ania berganti dengan be
dahi Ania, sebelum pria itu pergi dengan ra
oleh Ania, kecuali keadaan berubah dan
n lemari pendingin. Tangan kecilnya bergerak membuka pintu lem
n. Maafk
etakkan minuman itu di meja mak
k pernah lagi merasakan atau bahka
akan sensasi dingin mengalir di tenggorokannya.
li ini, padahal susu itu bisa membunuhn
ta merasakan panas mengalir di dalam darahnya. Ah, ternyata
satu-persatu, saat di kulitnya muncul begitu banyak bercak me
dia menggaruk, rasany
kecilnya yang menyedihkan berputar dal
uk
opang tubuh meski lemah tak berdaya. Tidak merint
sakit yang luar biasa ini bisa membuat
ni
itu mendekat, sesuai
ubuh kecil itu dengan kedua tangannya. Ania sangat suka raut
Ania pergi
Menunduk menatap gadis mani
dengan tindakan bodoh Ania. Gadis in
ia membuat Emilio marah. "Bodoh!" umpatnya
a meminum susu padahal jelas-jelas minuman jeni