icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dewa Pedang

Bab 5 Tewasnya si Naga Hitam Dari Selatan

Jumlah Kata:1021    |    Dirilis Pada: 20/08/2022

kk

barusan dilayangkan dengan pengerahan tenaga dalam. Sehingga walau hanya s

dan hidungnya. Pemuda itu juga merasaka kalau da

bergelak. Mereka langsung melompat ke depan dan seketika itu juga melaya

atang bertubi-tubi dan menimbulkan rasa sakit yang tidak se

akan mengganggu konsentrasi kedua orang tuany

araka Candra hanya bisa m

dan ibunya? Kenapa dia hanya

unculan. Bayangan orang-orang yang d

a tidak mampu berbuat apa-apa lagi. Tubuhn

memang su

engangkat goloknya setinggi mungkin. Mereka berniat

tt

au berhasil, serangan tersebut pasti akan

ntukan itu, tiba-tiba dari samping kanan

!!! Sr

hh

Kedua orang tadi tersurut mundur ke belakang. Pada dadanya

itam Dari

irinya. Di saat-saat duelnya melawan Ranu Brata, Ketua

ak akan membiarkan anaknya tewas. Apalag

g tega menyaksikan

Tentu dirinya juga tidak akan m

ng genting tersebut, dia berusaha membebas

gga dia pun berhasil pula menyelam

ndakan yang telah dia lakukan itu merupakan satu t

. Awal dari kekalahan se

etika dirinya membalikkan badan, dia mendapati bahwa Ranu Bra

tt

batu yang dilemparkan

angnya usaha itu sia-sia. Sebab sebelum dia berhasil melakuk

rr

itik keemasan itu merupakan debu yang tadi sempat diambil oleh Ranu Brata.

t, tapi terkadang yang sesaat itu

sangat

bb!

sebelah kiri. Tepat di bagian jantung. Golok i

Hitam Dari Selatan melototkan matanya. Mulutnya terbuka, se

luarkan suara sepert

gka!" kata Ranu Brata dengan

lebih dalam goloknya. Membuat Ketua Adiy

teramat sangat. Sekejap kemudian, Pedang Lemas Sembilan Titik milikn

uh, nyawa

a bahwa "jika pendekar pedang kehilangan pedangnya, ma

Dari Selatan tel

mengetahui bahwa lawannya sudah tewas. Setela

engeroyok Pendekar Bunga Mawar Biru, saat

annya. Sayangnya, perlawanan yang dia lakukan tidak bisa maksimal. Sebab saat in

setiap luka tersebut. Nyai Diah

aga yang keluar. Setelah pertarungannya mencapai jurus kedelapan puluh empat, tiga ba

!!! Sl

h .

ya langsung memandang ke arah tiga golok terseb

alian

keluar dari mulutnya. Tida

langsung ambruk ke tanah. Nyai Diah telah tewas. Tewas menyusul

n tidak sampai satu helaan nafas saja. Berbeda d

ksikan kedua orang tuanya dibunuh di depan mata. Pemuda itu me

ak, hakikatnya tetap sama saja. Yang su

bunuh!" teriak Caraka

at orang tersebut. Tapi sebelum Caraka berhasil melakukannya

ng. Bahkan kembali jatu

idungnya, keluar s

u lalu mencengkeram kerah baju Caraka Ca

ternama, ternyata tidak mampu melakukan

!! Bru

raka Candra dengan kencang hing

ujarnya memberikan peri

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka