REVENGE'S CEO
i beberapa cowok yang selalu mengganggunya tidak dibalas, itu juga
kampus dengan n
m ka
a saja dengan
masih polos. Nyatanya juga tidak bisa meno
harga tubuh
eda dengan yang d
yang beruntung
om-om
r
punya
aknya. Belum cukup rasa kesalnya mendengar gunjingan di sepanjang perjala
sen
sinya sebelum dia menyadari dirinya menjadi pusat perhatian dan terlebih la
a bergegas menuju kelas. Untunglah ia tidak terlambat. Jarak apartemen pria itu dengan kampusnya lumayan jauh dan harus mel
ya Aruna takut. Seandainya semua sudah 'terjadi', apakah boleh Aruna berharap pada Kaisar
cayaan. Aruna tidak ingin merasakan hal yang sama, karena itulah ia sangat menjaga diri, menyibukkan diri dengan pekerjaan, belajar lebih giat dari teman-temannya, serta me
n ke arahnya lalu berlari kecil dan meme
ay d
ulang ke kost? Sttt.... Apa lo sudah belah duren,
ke dalam kelas mereka sebelum Kimora s
et kan di ranjang. Secara, tubuh Om Kaisar itu b
ris
eketika membuat wajahnya memerah. Ia meradang ketika ade
al
rnya meski setelah itu terbayarkan dengan pund
ik g
cemberut, "Andai cowok gue seperti Om Kaisar, udah ganteng, hot, kaya, baik,
ang, dan yang ia dengar berulang kali hanya bagi
h
h
e
ar-benar tidak bisa menerima dua pujian y
-A!" Aruna menghela napas, berusaha mengenyahkan pikirann
n untuk ujian lalu menghempaskan pantatnya di sana t
jian menentukan prestasi masa depan, bukan? Entah teori dari mana tapi se
n..
dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya mengambil kot
iasanya lo selalu telat k
ngos, sedikit membetulkan kerah atasan hitam polos
ada gairah hidup seperti ini? Nggak terpuaskan lo?" Kimora tersenyum lebar ikut-ikut
nggak sih lo nggak baha
hh
ngkat sebel
enyenggol lengannya pelan, dia memberikan
dan mengambil duduk di sebelah Aruna den
yang selalu sukses membuatnya ber
uhnya kurus meski tidak kerempeng serta seringkali hanya dibalut kemeja kotak-kotak yang sedikit gombrong. Namun kepandai
apan. Tidak ingin menyia-nyiakan duduk di sebelah cowok tampan meski jika disandingkan de
ud
urut
lnya niat mencuri, tapi korban memergoki dan akhirnya dihilangkan nyawanya, serta pembunuhan tidak berencana. Tapi untuk kasus yang diberikan Pak Bagas, orang itu membunuh karena membela diri, itu harus sangat-sangat selektif untuk menerapkan pasal 338 KUHP. M
gat panjang seperti rentetan gerbong kereta api B
tu
asih bingung
engerti, "Gue masih bingung bedanya
t Aruna membuatnya mendelik pada
sebelah alisnya. "Gue
... Yes!" Kimora berteriak histeris. Larut dalam euphoria kebanya
juga sudah datang ke kampus?
i kelas gara-gara pengumuman di grup chat mereka jika sa
ang sebenar
ma. Ia bangun dari duduknya dan berjalan meninggalkan
i Ar
a can
Aru
na canti
ipis menikmati panggilan penuh kekaguman yang di arahkan kepadanya dari beberapa mahasiswa yang berpapasan
bagai primadona kampus. Namun sayang, dulu, kecantikan dan isi dompetn
oni dari fakultas Teknik memuji
but. Ternyata tidak sia-sia ia memakai pakaian branded di sekujur
datang ke party
y, gu
ta pasti datang kok," Lidya tiba-t
. Ia ingat salah satu poin perjanjiannya dengan Kaisar. Harus m
kah pria itu ak
drtt-
lam tas bergetar kuat. Aruna buru-buru mengambil benda pipih
by Ter
itu berubah? Perasaan ia sav
mbuyarkan lamuna
rbohong. Di kampungnya, pria seusia Kaisar sudah jadi bapak-bapak beranak dua. Dan suami t
ka
lu asyik berbincang d
al
un Doni terdengar. Bak tiupan angin dingin dari Antartika, suara bariton
, "Entahlah. Aku
Bukankah ujian
nya, "Bagaimana kamu bisa t
di kampusmu. Aku tahu semua yang te
nggut. Apa mungkin Kaisar mengawasinya diam-diam di suatu tempat yang
ru
ab dengan bola mat
orku sekarang! Tanpa bantahan! Atau kau
*