REVENGE'S CEO
am
ni
r tadi membuat Aruna lebih banyak diam
aisar menyentak Aruna yang sedang me
aiki posisi duduknya. Berusaha agar kakinya tak ban
dur
Y
gunkan kamu setelah kit
-ta
un tampaknya perempuan di sampingnya itu tidak mengindahkan ucapannya. Aruna justru lebih memikirkan bagaimana ia menjaga dirinya agar tetap duduk tegak dan tidak
Tuh
mana para wanita biasanya langsung menyerangnya, Aruna tetap diam tak bergeming. Peremp
menyukai pe
pernah naiki, bukannya melancarkan godaan seperti yang keba
nanya ku
mbuka sedikit kemejanya? Memamerkan
nannya. Ia ingin bermain-main l
enggenggam tangan Aruna dan menatap gadis itu dengan lembut sebelum men
iba di apartemen Kaisar setelah drama makan mala
asi warna soft white dan abu-abu gelap. Sangat masku
a mengerut ketika melihat isi ruangan yang besar dan juga mewah
hatlah." Ucap Kaisar datar sambil me
an dahi. "Kita tidak mela
an gerakannya, ke
kan napsu mereka meski baru pertama kali bertemu? Dan biasanya mereka adalah p
kita melaku
tu saja tidak." Arun
. Ia melangkah pergi hingga punggung tega
nya malam ini. Ia sama sekali belum siap jika harus menyerahka
Ia sudah tinggal di apartemen pria itu, dan c
i
tangani perjanjian itu. Melihat kekayaan pria itu i
iam, menghela napas panjang, lalu menekan dadanya kuat-kuat. Di sa
kamar tamu yang ditunjukkan Kaisar padanya, kemudi
andi super mewah milik pria itu lalu m
satu kejapan mata hidupnya telah berubah. Semua yang terjadi kemarin berlalu dan bergant
am kamar yang disediakan untuknya. Memikirkan sang mamanya, masa depann
Tuh
ini masih pantas bagin
, melepaskan beban hidupnya, karena hampir selama dua minggu ia tidak tidur dengan nyenyak. Ia har
u nyenyak. Bahkan ketika bulan telah lenyap dari peredaran dan menggiring
alu berbaik ha
tubuhnya merinding kala dari ambang pintu, tampak siluet pria berdiri di sana. Aruna
kamu bis
a ini rum
membuat jantungnya berdegup tidak beraturan, apa kabar jan
engetuk pint
a? Ini ru
a itu bersikap
l doa agar tidak dilumat pria itu di pagi buta. Bukankah pada pagi hari ka
dari pria itu. Penasaran ia mendongak, dan segera memberikan cengiran leba
n rambut basah yang tidak serapi biasanya memantik rasa pesona Ar
ta
egitu saja dalam pesona pria yang memiliki ketampanan bak dewa. Tapi dia juga sedikit tergoda untuk merasakan betapa kekar
pria?" Suara Kaisar membua
ngkah membuat Aruna ref
tu mendadak
Kaisar bertindak mel
una langsung menggigit bibir bawahnya kala Kais
kamu memakai bath
h-ro
penampilannya. Dia masih m
.., maaf, saya tidak sengaja. Kemarin Anda menjemput saya di kampus jadi saya tidak
tangan yang sempat menjadi fantasi di kepala Aruna beberapa saat yang lalu menangkap lengan gadis itu. Aruna terke
O
ar, A
Kai
di sini. Atau kau akan menanggung akibatnya." Pria
arnya lenyap, dan yang tersisa hanya rasa takut jika pria itu bertindak macam-
ngkitkan kumpulan bulu roma Aruna. Pria itu melingkarkan tangan ke pinggul
ik napas dalam, memberanikan diri untuk mendongak. Ia menatap Kaisar masih dengan gemuruh de
ngga seulas senyum di bibir Kaisar tercipta, dan
aisar mengeratka
hati, lalu kembali menunduk. Matanya tak sanggup menanggung
u Anda'. Kita bisa mencoba unt
yang memulai lebih d
m.
skan rahangnya. "Atau aku akan
Kai
di telinganya sambil mengendus leh
-perjanjian k
sejak pertama kal
rot tajam di hadapannya dengan
amu sangat men
H
edikit bermasalah. Dia tidak mungkin mendengar K
m peringatan berdering nyaring di telinga. Ia sudah tidak kuat dengan ja
transfernya, Om
i keindahan seperti ini jelas tidak bisa membuang rasa kagumnya. Ia benar-benar
an, atau memang Kaisar yang
" ucap Kaisar bersama dengan seringai yang semakin meruncing di sudut bibirnya
h
*