icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Sang Presdir

Bab 3 Ibu Meninggal

Jumlah Kata:1446    |    Dirilis Pada: 17/08/2022

gah sibuk membawa setumpuk dokumen dengan ketebalan yang mencapai dada. Ratusan lembar

a begitu kewalahan dengan berkas. Sementara kata tolong karena ia tak bisa memencet tombol lift. Asha Shara tersenyum senang ketika lift sudah beranjak naik. Asha tak p

an ia langsung menya

an bersemangat selalu diberikan

perusahaan ini menge

n angin segar di tengah tumpukan pekerjaan yang tak ada habisnya. Semua orang suka dengan semangat dan lelucon yang kadang dilontarkan oleh wa

la kekurangan begitu

opuleran Asha sebagai wanita tercantik diperusahaan pun membuat wanita-wanita

a! Beraninya kau membuat hati pacarku goyah. Dia putus hubungan

ela. Jangan kira Asha bisa diusik oleh wani

gaca sana. Wajah pacar kamu itu pas-pasan. Attitude malah minus. Diki

ongin orang jalang. Kalo Asha kami yang

tidak. Karena teman-teman wanita benar-bena

la kekurangan begitu

mengabaikanmu. Dan tak semua orang akan membencimu. Sudut

hal yang perlu di cek, dan diperhitungkan. Karena itu di meja besar sana boss mereka duduk sambil memijit pelipis. Namanya Pak Will, berumur ,54 tahun. Boss yang kadang moodnya s

paling dekat dengannya karena memang berada dilingkungan yang sama. Belum lagi Ash

ngan mata yang mengantuk. Rasanya tidak kuat m

Asha. Yang lain sejak tadi tetap berada di ruangan. Beda

elahkan semuanya. Tak ada yang mudah dan ringan. H

makan!" K

Livia," ujar Malik d

gan nada sengit. Efek kelaparan dan le

ang akan membayarnya," ujar pak Will dari balik meja ke

enyum. Meski kadang pemarah pak W

senang. Pak Will memberikan jempol sebagai bal

ekarang!" pinta Anna. Pada

. Aplikasinya saja baru di buka." Ash

i

i

i

ta seluler. Abaikan pesan-pesan dari nomor asing tidak pentin

n!" ujar Livia samb

key." Sa

mau maka

jajangmyeon se

a kau ikut

karena kulihat kau seperti kesetanan

dah ada yang menjual. Karena si Livia penggemar Ko

kemudian. Dua makanan sudah ia pesan dari tempat yang s

asi goreng

ha lantas meletakkan kembali ponselny

segera melahapnya. Tak lupa

bulanan telah selesai diketik. Melihat

ain. Teman-temannya sudah memberikan meja dan mengumpulkan berkas yang tadi berser

s semua. Ay

" Kira-kira begitulah s

i lain sudah gelap dan tak berpenghuni. Tinggal divisi mereka. Terakhir Malik mematik

ke setelah ini?" tan

menjawab Anna. Dilihat dari wajah Anna yang mengant

ih sakit hingga sekarang," ujar Ash

a saja yang Li

diajak malam ini. Dasar Malik sudah ta

sampai ke area parkir masuk

ampaknya dan hanya berkedip-kedip di warna kuning karena itu Asha berhati-hati melihat ke kanan dan ke kiri. Ketika dilihat

u berasal dari orang-orang tidak penting. Karena sudah tau ini

rkan nomor ponselku sembarangan!" Asha benar-bena

berhubungan dengan teman satu kantor. Karena kalau putus nanti bisa memb

emarkirkan mobilnya di basement. Nai

an lalu bersanda

ha memijit pelipisnya. "Bagaimana kondisi ib

awab tidak karena melihat kondisi ibunya yang terlihat lebih pucat. Jadi dia mengatakan akan mengatur waktu. Padahal ia tak

a sakit itu saja As

patu dan melempar tasnya ke sofa. Menu

10.05

Drtt

usap bibirnya yang basah lalu meleta

gun pada jam ini? Harusnya ibu istirahat," ujar

nona.

mendengar suara dar

nyanya dengan perasaan yang mulai tak nyaman. Apala

Secara impulsif

s. Beliau telah menghembuskan nafas

kan tak bisa lagi ia dengar. Tangisnya pecah. Kakinya merosot ke lantai. Ibunya!

aknya dengan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka