Istri Kontrak CEO Dingin
i berada didapur kantin, ia menyerah
ini
bil melipat tangannya didepan dadanya. Inara
UNTUK OFFIC
mbersihan. Khusus Inara me
pi untuk p
makan siang un
berikan tugas ini unt
u Jovita singkat
banyak Bu," ucap Inara
etidaknya dengan itu ia bisa melihat setiap ha
namun Inara terus tersenyum senang."Kamu belum tau
u buat kopi buat pak Ar
ngat, ia pun langsung mengambil g
pa berkaca sebentar sebelum pergi
cap Inara sambil
kini lagi sibuk membaca b
kan diminum!" ucap Inar
ra seakan-akan berat mengangkat kakinya keluar dari ruangan itu, matanya kini t
aka saat melihat Inara yan
gitu saya permisi dulu," ucap
ngg
gin. Pasti dia tidak mau melihatku cepat keluar
gi pak?" ucap Inara sambil te
ka gelasnya kotor," ucap Arshaka lalu kembal
rsihkannya dengan tisu, lagian gelas itu benar-benar terli
bingung,"Aku tidak mau ada debu sekecil atom pun y
dia sampai didapur dia mengambil gelas baru disana lalu ia membuat kopi
saja, gelas yang saya pakai adalah gelas baru
alu meminumnya,"Ganti! Kopiny
anti l
a kembali kopinya, setelah itu ia kembali lagi untuk membuat
saya taruh sedikit jadi ngg
" Kamu mau buat saya kencing
nyak komflainya sih?" gumam Inara karena sudah merasa capek bolak balik dapur ke
Irana saat melihat sahab
ek kayaknya Na," jawab In
sudm
ih kejam dari pada senior saya
shaka nyuruh
sambil menujukan 3 gelas ko
banyak banget
snya kotor, yang ini katanya pahit dan yang ini katanya manis, jadi semuan
un melihat gelas yang berisikan kopi diatas meja, ia pun tersen
Sudah kamu pasti bisa, ayo semangat," ucap I
ia kebali lagi keruangan Arshaka, terlihat A
ini kopinya
ada meeting," ucap Arshaka lalu melangk
dah susah paya ia buat agar tidak terlalu pahi
*
a karyawan ataupun pekerja disana pulang, I
juga Irana menghentikan langkahnya. Mereka pun mem
ng laki-laki bernama Bima,
atas makanan pak Arshaka, apakah benar?" ta
jawab
lam ini pak Arshaka lembur jadi kamu harus diam untu
im bagaimana bisa, dia kan CEO baru, kenapa harus kerja l
ia harus menyelesaikan masalah yang
kali aku bakalan mengajak kamu. Kamu kerja yang semangat lah du
ak mau nemani
ah. Jadi...aku pulang dulu ya
Inara yang kini
*
, sebab ia juga tidak tau mau masak apa, karena ia tidak tau apa selera b
shaka saat melihat
Inara tak lupa dengan s
perut, malam-malam makan
i pa
apian, bawa kelua
wajah kesalnya,"Ku kira malaikat