Kami Menikah!
tak menyangka data-data yang dia anggap remeh, ternyata malah digunakan oleh pihak
itu hingga dia bahkan masih belum yakin apakah tebakannya benar atau tidak. Tepat setelah satu
uannya dengan sosok yang akan menjadi partner mainn
angat ketika melihat toko buku itu. Dia bahkan hampir melupakan bahwa dia sedang s
hnya lupa dengan syuting mereka, bahkan juga mengabaikan beberapa kamera yang tertempel di sudut-sudut
g ke toko seperti ini," gumam Ar
ikit bingung dengan respons Aruma yang lebih fokus pada buku-bu
kameramen, Aruma menoleh. "Fokus atuh!"
iya
benar tak menyangka bahwa Aruma akan lu
terjadi pada Aruma, melai
k syuting dan malah berkeliling mencari buku yang menarik. Dia seketika lupa dengan sekelilingnya, l
arik. Sampai akhirnya, kedua orang itu berada di antara sebuah rak buku yang tinggi. Surya sedikit menunduk
ng yang mereka hasilkan dari mengambil satu buah buku. Arum
il Aruma. Haruskah dia memanggil Calon Pengantin? Calonnya? Pengantinnya? Ra
nya Aruma, memecah hening
di ujung rak buku, walaupun pada akhirnya sutradara malah menyuruh mereka untuk
dua meletakkan buku-buku itu di atas meja, terdiam sejenak, mencoba mencari cara untuk m
da itu masih mencoba mengingat-ingat siapa wanita di
ebetulan lagi ingin baca ulang buku-bukunya Pak Pram." Dia berujar sambil menunjuk beberapa buku
u tadi, "Cantik Itu Luka? Ah, itu juga cerita yang bagus!" Aruma berujar de
buku ya? Aku belum tahu banyak buku-buk
, semua orang selalu punya waktunya masing
belum banyak mengenal buku-buku penulis sastra terkenal itu, biasanya jika dia mengucap hal seperti itu,
duanya tersadar, tak seharusnya m
amu dapat kart
n seketika langsung mengeluarkan kart
si itu bersama, berpura-pura kaget, lalu berujar dengan agak bersemangat. "Wah~ Aku tak menyangk
uk menyiapkan barang? Perlu kuantar ke rumah le
ebih b
yang kurang sejak awal kita bertemu tadi?" tegur Aruma lagi ketika m
pa
lum berk
siapa wanita ini, namun setelah diperhatikan dengan cukup seksama, ternyata dia bisa ingat juga. Wanita itu, wanita yang kini menjadi pasangannya selama p
h ketika bertemu, dan ketika bertemu langsung sepert ini. Arumarta dikenal begitu jenaka, cerewet, dan ko
k mengenaliku?" tegur Aruma membuat S
utama karena Surya tiba-tiba saja mengubah gaya bahasanya menjadi begitu form
tingkah mendadak dari pemuda itu. "Kenapa jadi formal
nya, membentuk simbol damai. "Arumarta Soniya, kan ya? Salam kenal~" u
Aruma juga membala