icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dia Adalah Istriku

Bab 7 8. Dunia Anna 2

Jumlah Kata:1049    |    Dirilis Pada: 16/07/2022

n lampu lain. Ruang kerjanya dalam sekejap menjadi terang, buku terlihat tertata sesua

ba. Sedikit berdebu, ia lalu mengusap telapa

baca beberapa pesan-pesan yang menyejukkan hati. Bagaimana c

berlembar-lembar ia balik memakn

ali pada senyum gadis sore hari, gadis yang ia temu

ghfir

anjut membaca. Detik waktu terus berlal

lah, bayangan dan senyum Anna be

sudah ia mulai Azam mengabaikan begitu saja bukunya. R

ai atas, Ibu dan Aya

u begitu saja. Ia

kan ke tempat semula. Merapikan sedikit mejanya yang ber

meraihnya. Biasanya Fariz ju

masuk, nomor ba

. Apakah s

i mengeti

memang s

h. Terlihat seperti tidak pernah berinte

ng tidak

anehanmu dengan berjalan-jalan.Ada pameran busana di Edel

kirkan! b

ru

a dengan kasar, asal t

ggelengkan kepala. Masih iseng, ia melihat profil yang digunakan Azam. Masih dengan style pria foto. Berjas, ber

rian, ia berlama-la

?" Ibu masuk

ngsung menyembu

lagi." J

u bisa kembali sesak seperti kemarin, tidak ada je

sudah minu

u pikir semuanya selesai?" Bu Dw

iya

enti main hpnya! Kamu ti

dibawah bantal itu Anna

nya yang masih berdiri

warna putih yang

n pu

Anna men

mari mama

pakai un

? Mau

akan pergi

"Apa kalian sudah sede

Kami bertem

pi.

a malu, Anna tidak mau mamanya bertanya banya

e M

diatas kasur empuknya. Memandangi

*

umah

an ukuran tak seberapa itu. Gadis yang cantik dengan semangat berkobar

i. Potongan kain yang diolah menjadi hiasan busana ia selesaikan dengan baik. Ia mengu

Tanya Ayahnya yang

yah, Lisya harus

entar lagi akan memberi

memecah keheningan malam

mau tidur besok pagi? Mau jadi kelelawar

pakai baju ini besok. Jad

fas, ia memijat

u tidak sembarang orang

g menawarkan undangan murah." Jawab Lisya enteng, seperti su

ian sene

nal dari banyak kalangan. Mulai fashion muslimah sampai moderm semuanya ada. Lisya ingi

ing pandang. Men

Lisya berani, tidak apa-apa kok. M

knya, Lisya. Mereka masuk ke dal

onselnya keluaran lama itu berkedip, Putri meng

kemudian tertawa dan

iri untuk besok. Warna putih lengkap dengan jilbabnya. Ia

begitupun tubuhnya penuh keringat k

agi." Ucapnya sambil bersandar di kursi memberi semangat untuk

pi Lisya bertaburan di ruangan ini. Mimpi yang sudah dirancangnya setiap hari, tia

#

ri, Per

mau ke

akan

epala. Heran biasanya kalau ke kantor juga serapi ini

g mau pulang cepa

Jawab Azam lagi sambil

an si

nyengir, kan kalau tidak pergi den

unci di tangan Fariz,

. Azam masuk di kursi depa

" Ucap Fariz se

dengan temannya kan biasanya mengajak aku." Fa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka