Dia Adalah Istriku
ah?" Lisya tersadar, sia
nama itu de
ngat den
h sambil mengus
, ia merapikan jilbabnya. K
lupa dengan guru sendiri." Menciu
u? Lisya berharap B
lembut. "Alhamdulillah, ibu sehat te
nyum malu-malu, barang bela
nyak toh?" Tanya bu Salamah
. Tinggal beli susu kedel
tidak ketemu, teman sepantaranmu sering silaturahm
gan mereka bu." Mengikuti
arang? Masih menerus
amah sambil
bantu orang tu
ng tua pahalanya banyak.
k, ia menarik u
ensiun setelah kelulusan angkat
menghabiskan waktu dirumah seru juga." Tersenyum me
jar ngaji di
ga kali gantian den
ok untukmu!" Bu Salamah membawa kerudung berwar
lo..MashaAllah sekali. Bulu mata dan alismu yang alami itu
muda." Ucap Lisya, yang kini
ak. Anak ibu saja su
nya meng
s..bawa y
dung dan lainya untuk Lisya tiap bertemu di pasar ini. Ini
ap saja jika ibu bilang nawa pasti kamu j
olak lagi. "Baiklah..sebagai balasanya Lisya
..bo
erfikir memilih jilbab mana
u, tiap kenaikan kelas dan pergantian semester selalu mendapatkan rangking satu. Ia memanglah kesayangan banyak guru, namun yang paling akrab
dingin dan cuek, ibu bahkan enggan memintanya meni
rsenyum kemudian kem
ni ba
ya cocok untuk ibu ya. Warna hijau telur asi
in dewasa saja sekarang. Gimana umur hampir dua pul
Lisya, membuat muridnya
a tapi jika diluar rumah dan bertemu dengan banyak ora
bu, seperti yang Lisya bilang. Masih ingin me
ganti? cita-cita jadi istri solehah misalnya."
ekarang ini pembahasan tidak
kirkan nya, kalau sudah tua dan terl
rimakasih n
menikah dengan pria yang kaya juga. Namun sikap bu Salamah benar-benar bisa dijadikan teladan, tetap rendah hati, bicaranya tidak pernah menyudutkan, berusaha bersikap bijak dan a
alamah katanya bisa menggila di tempat, bahkan ada yang bilang wajah anak guru satu ini bersinar seperti cahaya rembulan, seperti aktor terkenal, seperti pria yang diciptakan d
jilbab pilihanmu.
akin siang. Ia harus segera pulang d
k ibu ke tempat lebih baik." Merasa sungkan seketika, apalagi mendengar temanya ternya
amu bisa datang ke rumah Ibu
kan ponsel yang dia
isya mengetik
a berterima kasih
a. Terus usaha dan be
, memeluk Bu Sal
uruni tangga toko, memb
ah saat anak gadis itu su
seketika, masih
Dia mungkin bisa membantumu menc
yang menutupi dadanya. Dengan cepat tangan
tra Bu Salamah yang sering menjadi buah
nya bu, Lisya..ehmm..pam
rsenyum, menatap ke
ndaftar di beberapa kampus ternama bahkan luar negri. Namun sayang sekali, siswinya itu kembali ragu saat dinyatakan lulus. Akhirnya Lisya lebih memilih tinggal dirumah bersama kedua orangtuanya. Sekarangs s
rngiang dikepala Lisya, Mau