KOTRAK CINTA DENGAN CEO TAMPAN
amarnya. Lampu ruang tamu dan televisi sengaja dimatikan jika pada malam hari. Hanya kamar, dapur dan kamar mandi saja yang masi
aja pintunya tidak di kunci,' ucap Davina dalam hatinya. 'Semo
ngat sulit untuk dibangunkan. Meskipun ada suara yang terdengar nyaring, Rani akan tetap tidur dengan nyenyaknya. Davina sangat hapal betul kebi
runtungnya lemari milik Rani kuncinya sudah rusak. Jadi, dengan mudah Davina membukanya. Saat tangan Davina akan membuka pintu lemari, tiba-tiba saja Rani menggerakkan tubuhnya. De
, bagaimana caranya aku mengambil sertifikat rumah ini." Da
ya terbuka. Davina mengintip lewat celah
erut segala. Salah makan apa aku tadi siang?" g
empatan ini. Syukurin, yang lama aja di kamar mandinya. Mencret, mencret, deh," umpat Dav
Rani. Ia mencari di setiap tumpukan baju yang acak-acakan. Rani memang orang yang sangat malas, lemari baju tidak pernah tertata rapih. Nihil, Davina tidak menemukan sertifik
dan paman menyembunyik
gkat kasur. Matanya terus mengedarkan pandangannya. Ia melihat ada plastik hitam yang membungkus sebuah map terletak dipojok.
Ia langsung berlari keluar kamar tantenya dan menyembunyikan map tadi di dalam baju bagian de
vin
Ia menoleh menatap wajah garang tantenya. Berusaha untuk santai dan meny
lum tidur malam
u Tante
u?" tanya Rani dengan penuh selidik. Ma
aku balik lagi, deh. Ya udah, Tante, aku mau ke kamar mandi dulu. Udah gak tahan ini." Davina langsung be
Tidur lagi, ah." Rina kembali masuk ke dalam kamarnya sambil sesekali menguap lagi dan mere
ante sampai pegang perut aku, bisa-bisa ketauan lagi." Davina berbicara pada dirinya sendiri. Setelah cukup lama berada di kam
idur lagi,' batin Davina. Sesampainya di dalam kamar, Davina bergegas membuka isi dalam map yang dibungkus p
begini, aku bisa tenang meninggalkan rumah ini. Paman dan tante tida
ar kamar. Memastikan jika aksi kabur dari rumahnya tidak diketahui oleh tantenya yang jahat itu. Ia harus segera keluar dari rumah sebelum sang paman pulang. Rudi--paman
u gak punya uang banyak lagi." Davina berhenti sejenak untuk mengatur pernafasannya. Malam hari seperti ini, tidak ada angkot atau kendaraan yang lewat. Ha
menghubungi teman kerjaku saja. Semoga dia mau membantuku." Davina merogoh ponsel da
pi, jika malam hari seperti ini, Rena bekerja di sebuah club malam sebagai pelayan. Awalnya, Davina ragu untuk m