icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri kedua sang CEO

Bab 9 Cemburu keduanya

Jumlah Kata:1135    |    Dirilis Pada: 17/07/2022

ngerjakan pekerjaannya yang tertunda. Kepalanya masih berdenyut-denyut

dalam toilet saat pulang. Hani pandai menyembunyikan kes

nya berkecamuk. Keinginannya menikah l

erdengar ke

denganmu," teriak Sar

as

ap sejenak lalu mengabaikannya. Pakaian Sarah sangat minim malam ini. Ia pa

ah Kaivan dengan tatapan kasar dan menantang. Tat

u si

a," jawab K

Kaivan terdiam sejenak. Perlahan, Sarah mendekati Kaivan hingga wajah mer

ya. Ia pun melumat perlahan bibir manis Sarah dan menahan tengkuknya. Aroma

ndesah karena Kaivan menggodanya. Bibir Kaivan meny

aku." jawaban Kaivan membuat hati Sarah r

ong bahu Kaivan. Kakinya ia hentak kasar lalu dengan gaya

edulikan aku. Bukankah kita satu rumah? Kalaupun ada sesuatu

anya itu lalu membisikkan sesuatu di telinganya," Kamu bukan anak ke

rah tapi juga kasih sayang yang sama. Dulu, Kaivan sering memberi

u malam saja," bujuk Sarah. Mata Sarah membulat sen

ampingnya saat ini," ujar Kaivan. Sarah merajuk lagi. Ia memiringkan tubuhnya menghadap

yang mengalah,"

ng berfokus pada pesan di ponselnya. Hani tak berani meng

" Kaivan berdiri dan segera berganti pakaian lalu bergegas keluar ruang

ah dia berikan sama kamu? Jaran goyang atau pengasihan?" teriak Sarah dengan wajah ke

rpengaruh akan kata kasar Sarah dan memilih men

ia

an pun ia pasti kalah. Selama Sarah tak mengejek ia dan anaknya, ia akan diam saja. Toh,

n Hani. Ia tersenyum melihat suaminya duduk di hadapannya m

Hani yang mengarahkan pandangan pada kamar ut

ni mengangguk. Ia menyendok nasi untuk suaminya dan nasi u

n menaruh sendoknya, ia mengingat kembali rencana mereka yang

hari lalu Hani datang menemui ibu mertuanya, kini waniyparh baya itu merengek agar anak dan

Mas," celetuk Hani. Kaiva

Hani tersenyum menutup mulutnya dengan tan

celetuk Hani. Kaivan terkekeh

ar Kaivan menjelaskan fakta sebenarnya. Hani terdiam. Rasanya tak enak jika ia hanya berdu

gobrol kalau malam. Bagaimana?" usulan Hani sedikit masuk akal tapi

Sarah untuk ikut juga." Kaivan menyetujui usul Hani. An

a kasi

i pertanda seseorang harus masuk ke alam mimpinya segera. Hani pun begitu. Setelah menghabiskan makan malamnya dan bercanda be

asuk kedalam tenggorokannya karena kering melanda disana. Ia pun t

li ke kamar. Ia melangkah perlahan melewati kamar suaminya dan Sarah. Sejenak ia te

lam sana. Itu suara Sarah dan Kaivan. Mereka sedang bergumul berdua

pintu kamar Sarah terbuka. Hani membelalakkan matanya karena kaget. Ia menoleh mendapati Sarah sedang

jadi bisa saja suatu hari nanti kamu akan dibuang olehnya. Jangan berada di atas angin terus," ejek Sarah. Wanita itu menoleh ke belakan

ujar Hani. Sarah terkekeh

ita lihat

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka