icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri kedua sang CEO

Bab 8 Hujatan

Jumlah Kata:1088    |    Dirilis Pada: 17/07/2022

s mempermalukan

nggunya di depan pintu kamar. Tubuh besar suaminya itu menghalan

rah agar dan menahannya. Sarah memberontak minta di

bentak Kaivan dengan mata terbelalak. Sarah tak

k kalian. Kenapa, ta

u akan makin me

arinya. Tak lama kemudian terdengar suara bantingan kas

m seberap

*

Wajah yang cantik lugu, tak pernah membuatnya bosan. Apalagi saat menggodanya, pipi

ar rengekan manja dari bibir Hani. Rengekan yang m

ncolek hidung Hani membuat

gan Kaivan tidak mau diam. Tangannya terus meraba pung

rsi rias dan berjalan menuju pintu kamar lalu berbalik dan menjulurkan lidahnya mengeje

a. Tak sampai lima menit, ia telah berada di ruang

ra ia hanya makan semangkuk sereal dan susu. Dahi Kaivan berkerut melihat mak

Ia memanggil bibi yang biasa mengurus rumah dan memintanya mengisi mangkuknya dengan sereal dan susu. Hani terkejut melihat

g?" ujarnya. Kaivan lahap menyantap sereal hingga habis tak tersisa. Hani

ma, Sarah tiba-tiba duduk di kursi makan tanpa menyapa keduanya. Kaivan mengabaikan kehad

van saat meninggalkan ruang makan. Ia berhenti lalu menoleh. Wajah sangar nan bengis m

enit ia melangkah, Sarah tiba-tiba saja menggebrak meja dengan tangannya. Gelas dan pir

agi dengan pandangan sulit diartikan. Ia membenci wa

angan Hani dan mengajaknya berjalan lagi meningga

pelak

kabut melintas sejenak membuat langkahnya terhenti dan tangannya tanpa sadar mengusap matany

a kamu untuk tinggal di rumah ini." Kaivan menatap

" ajak Hani tak lupa senyumnya mengembang dan cerah se

*

ila sebelumnya, semua orang hanya menerka hubungan mereka kini berita itu semakin m

aat Hani sedang sendiri atau saat ia sedang berjalan ke tempat sepi

, pelak

u hanya dengar pak Kaivan punya

buatkan segelas teh hangat untuk bos sekaligus suaminya.

k dan menaruh cangkir teh. Lima menit ia berdiri,

n mata yang menyorot sendu. Hani mengangguk lalu pe

van menyodorkan dua brosur apartemen m

n fasilitas super. Apartemen yang terletak di bilangan Jakarta Selat

atu apartemen penthouse dengan pemandangan Jakarta

an. Matanya sibuk mencari nomor telepon

pasti ada kaitannya dengan masalah tadi pagi. Hani dengan cepat

engan alis matanya yang

an terdiam. Lama menjawab, ia pun mengangguk. "Aku tidak

an kepalanya, tanda ia tak setuju. Ia pun berdiri dan melangkah pergi meninggalkan

li membalasnya tapi ia tak mampu. Bukan karena ia lemah, hanya saja posisinya yang dinilai tak se

dikit membuncit. Ia tersenyum membayangkan si kecil yang akan lahir

g kuat ya,

ada Kaivan yang menatap sendu kearahnya. Tatapan s

kuat sayan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka