icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri kedua sang CEO

Bab 3 Menemui si penganggu

Jumlah Kata:1001    |    Dirilis Pada: 12/07/2022

g akan mengajak Hani untuk tinggal bersama dengan mereka. Dadanya terasa bagai terhimpit batu besar hingga terbangun pun rasa s

n sosok Kaivan. Namun saat ia menoleh ke belakang sayup-sayup ia mendengar seseorang sedang berbincang di telpon. Itu

engan kepala menunduk. Kaivan mengangguk pelan dan berdeh

engangguk. Sarah seketika menyunggingkan lagi senyum manis di bibirnya. Cepat-ce

dari siapa. Wajah Kaivan berseri-seri saat mendengarkan ocehan seseorang di seberang sana lalu tak lama kemudian ia ter

Siapkan dua," ujar Kaivan sambil men

bir tanpa suara. Kaivan mulai menjalankan mobilnya dan menjawabnya sem

mu tidak bilang kalau ingin dibawakan ma

tanya dari Hani agar kali

gan cepat berganti muram seperti awan hitam di

ampang di depan pintu masuk dan saat menaiki lift menuju ke lantai tempat Kaivan bekerja. Ia juga tersenyum bangga saat ada yan

irl yang kebetulan bertemu pandang dengan mereka berdua. Kaivan mengerut

" jawab Kaivan

a tengah sibuk membereskan meja Kaivan yang sedikit berantakan. Kaivan berdehem pelan. Hani pun menoleh. S

ya sinis. Hani menunduk ketakutan. T

rapan sud

padanya. "Ehm, Mas Kaivan mau makan sekaran

ku tidak suka makana

ya Kaivan yang dibalas gelengan kepala oleh Sarah. "La

kan. Mbak Sarah

a Mbak. Kampungan banget sih," hardik Sarah. Hani terdi

hanya bertanya,

undur diri," pamit Hani. Kaivan menarik tangan istr

n kesukaan kamu," tegas Kaivan tanpa ingin m

pan meja Kaivan. Matanya memicing tajam pada Hani yang kini te

arah bertanya pada Hani yan

terkenal?" sindir Sarah. Hani menoleh. "Pasti enak don

d Mbak

Panggil saya nyonya j

a." Hani kemb

rkekeh seperti mengejek. "Kalian pernah bercinta di kantor? Saya yakin perna

itu

ani kembali. "Ternyata benar kamu tak lebih dari wanita

membuka satu wadah nasi. Ternyata ia tak mampu membendung air mata itu. Bagaikan

enahan suaranya yang

mi Nyonya tanpa ada persetujuan. Tapi saya bukanlah wanita m

aya tidak

bawa sebungkus makanan. Dahinya mengerut bertanya mengapa kedua oran

etus. Kaivan menoleh pada

u nangis?" tanya Kaiva

. Ia menengadahkan kepalanya lalu menggelen

dengan Sarah. Keduanya tak bertegur sapa sama sekali. Kaivan bukan

dang," ujar Sarah memecah keheningan. Matanya melirik ke arah

?Ada wartaw

artawan. Secara, aku kan artis dan ka

itu, aku t

ivan yang tak biasa mengabaikan undangan pesta.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka