Dinikahi CEO Arogan
i aku memutuskan untuk kembali ke kota Metro. Kota tempatku mengais rejeki. K
ku. Ya, terasa berat memang. Tapi
ri karena pukulan ombak hidup yang datang dan pergi silih berganti. Meskipun terkadang sang
ko harus pergi, maka aku harus bisa menghadapi segala masalah
ak didikku. Rasanya sangat berbeda. Jika biasanya aku selalu bersemangat untuk pergi ke sek
langgananku. Tapi sedari tadi tukang ojek i
! B
rhenti di depan indekos ku. Mobil mewah berwarna hitam metalik yang
ka kaca jendela dengan perlahan. Betapa terkejutnya aku saat mend
alam indekos. Tidak mungkin aku bertemu dengan pria
, tu
dibanting dengan keras. Aku segera berlari ke arah pintu namun sial
kamu?" tany
unggunginya, mencoba menarik
u bisa lepas dari genggamanku. Apalagi kamu dan kekasih sialanmu itu sudah membuat
am peristiwa ini. Dia amnesia bahwa aku adalah
u sangat marah. Orang yang kini berdiri di hadapanku sudah merengg
perti kamu!" hinaku tepat di depan matanya meski ak
hku untuk menghindari tatapan
suk! Aku akan mengantarmu ke sekolah. Ada hal penting ya
n nada membentak karena a
sepertimu kamu! Lepaskan! Aku akan pergi sendiri!" ketusk
ngan cerita calon suamimu kenapa bi
dia tentang pernikahanku yang gagal? Kenapa dia seolah tah
rus satu mobil dengan pria itu. Tapi di lain sisi ak
ceritakan beberap
mobilnya. Dia membukakan pintu, membimbingku masuk dan memintaku du
nggalnya calon suamiku?" tanyaku datar setelah
yak waktu untuk kita bahas m
enanggapi orang yang suka membuang-buang waktu." P
lebih nyaman seperti itu daripada harus bertatap
nyuruh seseorang u
ar
? Bisa-bisanya dia menyatakan hal se-kriminal
encoba tidak memp
gila, tapi hal semacam ini bukan
eet
an mobilnya dengan tiba-tiba, mem
? Kamu mau mati konyol?" umpatku me
mencoba sabar menghadapi cemoohan kamu, tapi kamu semakin ti
kram daguku membu
arang sedang berhadapan dengan siapa? Rayhan Adijaya. Aku bisa
ernyataannya. Pria di depanku ini ti
dak mungkin membiarkan Rayhan menyen
sib sama seperti calon suamimu itu? Aku yakin kamu bukan wanita bodoh, Reina...
mengancam keselamatan ibuku. Aku benar-benar tidak menyangka bi
aru saja aku ingin menata hidup untuk hidup lebih baik, ta
e rumahku untuk membahas tanggal pernikahan k
mau menikah dengan pria psikopat sepert
taku. "Jangan pernah membantah kalau ka
di dashboard kemudian memperlihatkan s
lirihku ti
asanku. Berani kamu macam-macam, siap-siap saja kam
ucapanku lagi. Dia kembali memegang kemudi dan
berakhir se-menyedihkan ini
*
lai masuk kerja hari ini? K
ang akan kubawa ke kelas untuk menga
as kembali," jawabku dengan senyum terpaksa. Karena rasanya
hu ini berat, tapi kamu harus kuat, ya," bisiknya
kata-kata penyemangat ya
saja. Karena bagaimanapun pasti menyisakan luka mendalam yang tidak mungkin orang lain rasakan. Semoga Bu Reina diberi ketabah
tu saya ke kelas dulu, ya. Ada jadw
canggung bertemu dan bertutur sapa dengan orang lain. Aku sendiri pun tidak yakin akan
tentang Niko selalu berkeliaran di pelupuk mataku. Jika aku terus terbelenggu dengan keadaan itu, bukan ti
baik, setidaknya kesibukanku ini bisa mengalihkan sedikit kesedihan yang kurasakan. Aku harus rela ber
a sudah berada di depan mejaku. Aku tengah memejamka
kkan posisi dudukku yang sedar
ratan Mamah ingin bertemu dengan Bu Rein
pergi karena memang ada ur
saya nanti siang? Mamah akan menemui Ibu
, Dik
at besar karena kesalahan kak Rayhan. Kali ini saya mohon temui Mamah, ya, B
sorot matanya dia benar-benar berha
siang saya akan
membuat mata Di
tuturnya sambil mencium punggung tan