Dinikahi CEO Arogan
ada perpisahan, setiap tawa selalu ada air mata, dan setiap suka selalu ada duka yang mendampinginya. Tapi, kenapa
al kejam itu. Apa motif dari perbuatan yang dia
estui, maka kami akan sah menjadi suami istri. Tapi takdir lebih berkuasa di atas
i bersama-sama. Tetapi sekarang... harapan tinggal harapan. Harapan itu hanya menjadi semu belaka yang kini h
eperti ini, yang ada langkah Niko akan semakin berat. Kamu tidak kasiha
u terima. Rasanya tak ada hal yang lebih baik selain mengu
lemas dan masih
g egois di muka bumi ini," ujar Ibu me
rang yang paling egois? Karena kamu hany
ngkok di depanku. Aku masih meringkuk di bawah
dia butuhkan dari kamu saat ini hanya doa dan keikhlasan hati kamu untuk melepasnya, Reina. Dia sangat membutuhkan doa dan kelapangan hati
bocah sekecil itu bisa menasihati dan menguatkan Ibu. Lantas sekarang? Bahkan untuk hidup kamu sendiri saja sepertinya kamu tidak punya harapan. Kamu itu seorang guru. Ini ... ini yang akan kamu contohkan kepada anak didik
n kali ini perkataannya benar-benar menyentil perasaanku. Aku
lau Niko itu punya Allah. Allah lebih berhak atas hidupnya.
ertian. Namun kali ini Ibu berucap lebih tegas. Ibu terdengar gusa
intai Kak Niko, Bu
hamba yang tidak tahu diri karena mencintai ciptaannya lebih dari Penciptanya. Kamu punya Allah. Dia adalah tempat terbaik untuk mengadu. Adukan pada-Nya. Sampaikan apa yang menjadi keluh ke
ngan bukanlah akhir dari setiap perjuangan. Ya, aku harus bangkit. Aku
Ibu tahu Niko penting buat kamu, tapi apa kamu tidak bisa melihat keberadaan ibu di sini? Apa ibu tidak penting lagi sekarang? Ibu juga sangat t
nya lagi. Kami saling berpelukan dalam tangisan. Aku tid
gguh," tuturku tak ingin melihat Ibu cemburu d
, apa kamu juga akan menangisi ibu seperti ini? Jujur ibu merasa iri. Dengan keadaan kamu yan
au ibu juga meninggalkan Reina, lebih baik Reina ikut
an selama ini ternyata menyakiti hati
kin takdir belum berpihak kepadamu, tapi ingatlah selalu ada hikmah dibalik
pa yang Reina lewati selama ini, hanya ada kesedihan dan air mata ka
tidak boleh putus asa. Reina yang ibu kenal adalah gadis yang tegar, gadis yang pantang menyerah, dan gadis yang ceria. Jangan hilangkan senyum itu da
g selama ini aku jaga kebahagiannya, karena ul
ti perasaan, Ibu. Reina minta maaf." Aku memeluk ibu
kan mengikhlaskan Kak Niko dan melanjutkan hidup Reina. Me
tapa kejamnya aku selama seminggu ini karena sudah teg
ungkap ibu seolah mendapat sebuah ke
menjadi support sistem terbaik untuk Reina,"