Dinikahi CEO Arogan
r!! Do
orang sehingga terdengar Niko meng
AA
erteriak histeris karena kaget melihat kejadian tragis yang terjadi di hadap
kena suara tembakan itu. Aku shock saat melihat tern
ngis melihat keadaan Niko yang mengenaskan. S
h menangis sejadi-jadinya. Semua orang mengerubungi kami dengan tangisan,
Niko ke rumah sakit sekarang juga!" titah Daf
a–ma la–gi,"ucap niko terbata-bata dengan ta
ha–rus ja–di wa–ni–ta yang ku–at. Dan ka–mu ha–rus men–da–pat–kan kea–dil–an da–ri pe–ris–ti–wa yang me–nim–pa–mu.
ngarkan dengan sabar satu persatu suku k
ke rumah sakit sekarang, ya. Aku yakin Kakak pasti sembuh. Kita bisa lanjutkan pernikahan kita na
ba-ik ba-ik ya Sa-yang. Se-la-mat ting-gal," lanjut Niko un
han rasa sakit, setelah itu kepalanya terguling dan
pasti baik-baik saja. Kak, bangun, Kak... kak Niko...." Aku masih berusaha dan men
angan pura-pura lupa, ya. Bangun, Kak! Mimpi kita akan terwujud sebentar lag
si. Aku menelungkupkan wajahku di dadanya. Kucari detak ja
ah satu orang di sana dengan memegang pergela
alaku menggeleng dengan cepat. Tidak, ini tidak
Dia masih hidup. Dia ini hanya pingsan!" bentakku yang tidak terim
h meninggal," ucapnya lagi
NIKO!!!" teriakku
kan menemani aku sampai kita menua bersama. Bangun! Bangun, Kak! Jangan biarkan mereka menganggapmu telah tiada. Ayo, cepat
ngar isakan tangis ibu yang sepertin
biarkan dia pergi dengan tenang. Kita ikhlaskan kepergian dia, ya," ucap ibu
anya diam membisu dengan tatapan nanar dan air mata yang terus keluar dari sudut mata. Mereka p
g yang lincah sampai-sampai kami tidak menemukan jejak apapun," ujar salah satu dari beberapa orang yang baru sele
Kenapa harus Niko, ada masalah apa Niko dengan dia? Kenapa sampai nya
t ini Niko hendak dibawa ke kediamannya untuk dimandi
ulangku seakan lepas dari tubuhku, terasa sangat lemas dan tidak bertenaga. Aku dipapah oleh ibu dan j
*
perlahan meninggalkan ku tanpa rasa iba. Niko yang selama ini dapat menggantikan sosok aya
ku. Dan sekarang, aku harus kehilangan sosok penting dalam hidupku di hari pernikahanku. Kenap
Rasanya aku tidak sanggup lagi menopang beban hidupku, aku lelah. Bumi teras
Sepi, hanya ada ibu, Keisya, Arlan dan mama Anggun di sini. Aku melihat mama
nyaku pada ibu yang selalu
rahatan terakhirnya. Kamu ikhlaskan dia, ya ... berdoa yang banya
ih hidup, Bu. Kak Niko belum meninggal!" ucapku ng
u harus terima ya, Nak. Memang ini kenyataanny
lalu beringsut mendeka
tapi kenapa semua orang tidak mempercayai Reina? Mereka hanya s
ih dengan posisi dan tatapan yang sama. Ba
meninggalkan kita," sahut Ibu lagi lalu
asil membuatku bahagia, tapi kini dia sudah tidak mau lagi me
nemani dan mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir. Ak
ama Anggun sampai tujuh harinya Niko." ucap Ke
h Bi Tina menuju kamar
ada apa-apa, panggil Bibi saja," ucap Bi Tina. Kemudian
aku masih lemas dan berjalan dengan bantu
n. Aku melihat ribuan fotoku berderet di sana dari semasa SMA
kan kami untuk bersama. Nasib tragis yang menimpa