TERJEBAK CINTA ARJUN
a sekali tidak mengarah pada pria itu. Ia masih sibuk dengan dirinya sendiri. Melepas celana dalamnya dari gaun k
a miliknya ke arah
uk
ini tepat mendara
sal. Ia dengan spontan langsung melempar k
k huruf V itu kini te
anya masih bisa sampai ke telinga Vinson. Karna seperti
ue tanyain kenapa ng
rbaring ke sisi kanan agar bisa menghada
ak mudah." Vinson mulai me
abun. Padahal pikirannya jauh menerawang. Memikirkan tentang misi besar ini. Ia
caranya. Almond-shaped eyesnya terlihat sibuk memerhatikan tangan mulusnya yang sudah sedik
an pejab
an. Gre tidak suka. Baginya, semua pejebat dimatanya sama. Orang-orang yang haus akan kekuasaan. Gila jabatan. Tapi, mer
jabat biasa? You know kan semua berasal dari ka
ggapan dari Gre seperti itu. Gre bukan gadis yang memiliki men
al betul dengan karakter dan setiap perkataan yang terlonta
mudah, atau segala macamnya yang menjurus kepada kegagalan kita. Aku nggak suka!"
ry," ucap Vinso
ngsung Vinson mengalihkan topik. I
jawab Gre. Ia sudah ta
emuanya sama dia. Ingat, ini
irimin data-data target selanjutnya," imbuh Vinson
pada satu objek. Kaki jenjangnya itu ia luruskan kedepan. Sesekali tangannya mengambil segelas air wine yang sudah tersedia tepat di
g sudah berhasil melewati segala keperihan dihidupnya. Gadis malang yang lebih banyak memeluk luka selama 20 tahun sesuai dengan us
pipih itu diatas nakas disebelahnya. Unknown number call. Tidak a
bol loudspeaker. "Hello, Honey?" Seny
ranya untuk mengatakan sesuatu. Gre mengangguk beru
Aku akan datang 10 menit lagi," pungkasnya kepa
nduk kimono khas hotel berwarna putih. Bersiap untuk menyambut seorang pejabat elit
i. Tidak sabar untuk
ng sudah berumur itu memasuk
ng politik yang handal. Kabarnya, Shamir membuat kesalahan yang tidak terdeteksi hukum. Pencucian mily
nya terlihat. Dadanya tidak bidang. Matanya hanya tertuju pada kemolekan tubuh gadis yan
melingkarkan kedua tangannya ke leher Shamir. Menghembuskan na
seekor karnivora yang menemukan daging segar, Shamir menciumi setiap titik rangsa
ya menatap ke arah Gre
Sayang." Satu tangan Gre membelai lembut bonggolan keras dar
. Ia turun dari tubuh Gre, merogoh kantong
rt
ning banknya. Sesuai kesepakatan mereka sebelumnya, Gre meminta itu dengan alasan agar tidak ada yang ditutupi dari hubung
akhirnya Shamir men
k ke dalam perangkapku!"
buh Gre dengan kasar. Namun, Gre berusaha menepisnya. Me
nya dengan kenin
bra. Tanpa mengatakan sepatah kata, ia langsung menyuntikkan obat bius it