Aku Menjadi Selir!?
dara lembab membungkus kami dalam keremangan. Hawa dingin mengg
ernaung. Api kecil bersinar di antara keremangan ma
ah. Tak ada kayu bakar, sebab semuanya telah menggenang di antara kecipak air hujan. Untung saja api sihir
i minuman hanga
untukku. Aku menerimanya. Berusaha meng
kupanggil sendiri. Hanya saja, udara setelahnya adalah murni milik ala
kasih,
a gelas lagi lalu menyodorkannya pada tiap prajurit juga Elazar. Hm, Margareth memang seba
Ada raut serius yang terpatri di wajahnya. I
, Ka
ku harus mendapatkan laporannya? Mengapa tiba-tiba. Biasanya dia akan mela
akan
ada pelayan Anda yang bertahan. Banyak dari kami yang tengah kedinginan. Jika kami men
emberitahukannya padaku?" Nadaku meninggi. Emosi. Ini sudah dua
apatkan konfirmasi kondisi mereka beber
u. Mengamati sekeliling untuk men
na ... Tuan Elazar juga sudah menghidu
rlalu ambigu. Tidak mungkin baginya untuk langsung menyebut 'Yang Mulia' sementara orang itu
ya keremangan dari arah lain. "Apakah semuanya sudah dioba
hentikan seketika menghentikan
tu tidak akan terlalu efektif apalagi seha
i
manggil hujan. Dan tatapan yang menghujani serta menuduhku seolah
yang harus ki
erada tepat di depan orang-orang itu berbaring. Ditemani oleh bebera
dan perang. Setidaknya meminta mereka untuk mem
ang yang tengah bertaru
-satunya solusi
gh
k apa sih aku menurukan hujan? Ah, tidak. Seharusnya aku
gitu, lak
auh. hanya membutuhkan waktu setengah hari untuk sampai di sana. j
ngan dapat kubaca jelas dari gerak geriknya. Ada apa? Men
Cepat cari bantuan!" titahku.
untuk meminta bantuan rempah-rempah atau obat-ob
dapatkah Anda ik
mengarah pada diriku se
n Anda untuk mey
a selir dan penyihir, memang bisa melakukan apa sih untuk meyakinkah tentara te
an resmi hingga mereka pasti tidak a
k memberikan rempah-rempah atau obat-obatan secara Cuma-Cuma kepada kami
t," putusku. Bersambut
engar dari arah para pasien. Elazar,
urusanmu." Lantas berbalik bersama Mike untuk b
bawalah semua prajurit di sini. sisakan hanya beberapa
tika. Menoleh, manik mataku bertemu dengan iris semerah d
tuisinya begitu tajam? Atau mungkinkahnya telinganya y
dak akan bisa dibantah oleh anggota ksatria. Tapi apakah kau begitu tega me
a sepertinya juga baru
tidak memikirka
sisakan beberapa ksatria untuk berjaga di sini. Kita
angguk mengerti. "
capkan sesutau yang lain. aku mengamati. hendak mendengarkan denga
gaimanapun dia pasti bisa memikirkan s
bisa menghadapi para tentara itu." Dia menye
manglah benar. apakah ada jaminan jika para prajurit medan per
lah.