Menikahi Janda
idak mengerti mengapa manusia berwajah tampan
ak. Tentu saja, kalau kamu memberikan ijin."
ang telah berubah menjadi Aku dan kamu. Mia masih bingung, mengapa Alfan mau dan berniat untuk men
," tolak Mia dengan halusnya. "Saya rasa, anda bisa men
enjelaskannya ya?"
ia menjadi semakin penasaran akan sebab m
al, rumah terasa begitu sunyi. Semenjak pertama kali bertemu dengan Gio. Saya sudah menyukainya, dia anak
ingin mendengarkan alasan dan seb
m ada. Jadi, untuk itu saya ingin mengangkat Gio sebagai anak. Terlebih, Mama saya juga menyukainy
lah tak rela jika waktunya bersama Gio akan berkuran
ang saya tahu hanya Gio. Gio satu-satunya anak manis di mata saya dan ibu s
paskannya. Tetapi maaf, saya masih sanggup menghidupi dan memenuh
r? Untuk kedepannya bagaimana?" tanya A
pada intinya. Ia tidak bisa menutupi sesuatu yang sudah n
urunnya. Tapi aku masih bisa menjahit untuk
ung harga dirinya. Dia berpr
" tanya Alfan
cukup Fan,
nya anak itu saat melihat sosok lelaki yang sedari siang tadi di carinya. Gio seketika berseru dan melompa
" seru Gio d
an dengan sangat senang. Ia jug
nunduk malu dan sesekali menghela napasnya demi menguatkan mental. Ib
uat Mama malu Nak,' batin Mia memohon pada s
angun?" tanya Alfan sederhana denga
rtinya batin Gio lebih nyaman bersama Alfan dari pada saat bersama Edo. Da
a tidak ada," adu
ana dong?" ucap Alfan yang menyindir Mia. Pasalnya se
engan matanya yang membul
ari melirik kearah Mia, sementara Mia me
? Kamu mau minum apa Fan?" t
," jawab Alfan dan Mia meng
s. Kedua pria berbeda generasi itu tengah menyusun Lego bersama. Keduanya anteng dan sesek
ya memiliki waktu di hari Sabtu dan Minggu untuk berkumpul dengan anak dan i
ng selama ini kedinginan tanpa sosok Ayah. Pernah menikah dengan orang yang salah membuat Mia tak la
anya Alfan yang bersiap memanipulasi
membuat Alfan seketika menghentikan tanganny
n juga membuat Gio berhenti menyusun
di pukul paman," jawaban Gio seketika membuat Alfan mengerti bila anak yang ceri
uk dan mengusap punggung Gio. "K
" tanya Gio de
Gio. "Papa itu temannya Mama, orang
ng berpikir. "Gio mau punya Papa," celo
Paman 'Papa'. Pa-pa,"
pa baik?"
ya Gio," kata Alfan yang kemudi
r mata, ternyata bukan hanya dirinya yang trauma. Tetapi, putranya juga d
enangkap sosok sang Mama yang berdiri di dal
Mia dan menarik tangan Mia perlahan. Mulutnya kembali
sang anak yang tetap meminta ijin, walaupun ia sangat ingin. Meskipun tadi ia sudah m
an baik,' puji Alfan dalam hatiny
yang ingin memastikan pemikiran sang a
. Papa baik, boleh ja
kali ini menunjuk seseorang dengan keyakinan di matanya. Tidak seperti dulu saat
duanya sudah sah menjadi miliknya, tentu ia akan segera memeluk dan m
Mia memastikan lagi bahwa keput