Janda Tapi Perawan
ngar gunjingn mereka dan membuat kuping ini panas karena ulahnya, daripada memiliki menan
Kemalingan yang selama ini kerap terjadi di kampunya dan juga kampung s
kan kelemahan pasangan paruh baya tersebut. Dadanya bergemuruh. Umurnya yang sepantaran dengan ibu mertu
um itu, bebaskan putri kami terlebih dahulu!" sergah Harun. Pria paruh baya yang berusia 50
i tadi. Jiwa kalem serta pendiam di diri Harun tiba-tiba le
ludah. Menghina secara langsun
no mencemooh, jijik terhadap kedua paruh baya itu. Meski diri
a, dan kami yakin dia akan membntu kami keluar dari masalah ini," ucap Harun lagi
ang penting, bebaskan Hanum dan ceraikan dia sekarang juga!" Mar
otot. Ia tak menyangka jika maksud paruh baya itu dengan me
a ini ia diam, itu karena dirinya merasa tidak perlu meladeni sikap semena-mena Sujono. Tapi sekarang tidak lagi, ini adalah masa depan putrinya
jono bergemelutuk menahan emosi yang berusaha ia redam. Darahnya t
hidup! Karena tidak mau menambah daftar kejahatannya, Sujono ter
leluasa. Sujono tahu bahwa polisi juga sedang mencari-cari kesalahannya yang lain dan
i amarah. Pria yang berusia 45 tahun dan memiliki perawakan tidak sedap dipandang
a jam yang lalu dan belum sempat ia sentuh sama sekali. Padahal itu yang menjadi tujuan utamanya menikahi Hanu
ntuk menggelar acara resepsi itu, dan sekarang ia harus gigit jad
bas dari penjara, kau tidak akan aku lepaskan' Hati Sujono berteriak frustrasi. Penuh dendam membara akan perlakuan kekuarga H
endapatkan penghinaan itu. Ia bersump
*
nda itu menyatu dengan tangan polisi yang lain, membuat tubuh
ngantarkannya ke dalam mobil polisi dengan kata-kata
ibuk membicarakan perkara yang terjadi. Kebahagian yang awalnya tercipta di
g dengan membawa berita hangat yang mereka bawa pda orang rumah, seakan kabar
ak istrinya juga pulang setelah meminta Hanum melepaskan b
an kecil dan sederhana. Mereka semua sama-sama diam de
a Hanum sudah menikah tapi lang
ra. "Nak, maafkan kami. Kau harus menyandang status janda diusia yang baru 19 tahun. Bap
Dari awal Hanum memang tidak ingin menikah dengan juragan itu, tapi dem
ami berdua lupa memikirkan perasaan kamu," timpal Marni memeluk p
g," imbuh Marni lagi yang meneteskan a
akan berusaha untuk membantu kalian dalam membayar hutang itu. Hanum janji!" Diingatkan dengan utang, wajah Harun menja
us janda daripada memiliki suami tapi hidup Hanum hancur da
a kaya. Dia pasti tidak akan membuat hambanya kecewa!" Seakan mengerti dengan apa yang dipikirkan
amaah dan meminta kepada-Nya agar hati kita menjadi tenang." Marni mengangg
nda yang kini ia permasalahkan. Tapi, utang-utang orang tuanya yang menjadi beban pikiran