icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Contract De Marriage

Bab 7 Sisa Semalam

Jumlah Kata:1155    |    Dirilis Pada: 04/10/2022

u sudah membuat

!" ujar Bela, menggenggam tangan Ibu

u ju

nya. Tapi, ia tak langsung pergi dari kamar Ibunya. Bela diam berdiri, bersandar di balik pintu. Ia teringat kembali akan wajah laki-laki yang tadi ia temui di rumah sak

dalam hati. Melanjutkan langkah

a terbuka langsung pura-pura menutup matanya. Cepat-cepat

ela. Mengintip dari balik pintu sambil m

b Tora dalam hati, mend

ada kerjaan yang harus ia selesaikan hari itu juga. Di saat yang lainnya sudah tidur dan semua lampu rumah di lingkungannya itu mati semua, hanya kamarnya yang masih menyala dengan cahaya yang

itu tak lain adalah Devan. Devan yang penasaran akan keadaan Bela, menyempatkan diri

at erat. Bola matanya terlihat terluka saat menatap kamar Bela yang masih sedikit tera

telah berjam-jam mengawasi Bela, iapun m

*

kan

Diandra, kaget melihat penamp

at duduknya dan menaruh tasnya di atas meja. Dia belum sempat membuang rasa

ermasuk Bela juga. Mau tak mau dia harus mengucap

arah ke arah Bela. Dia tersenyum kecil seo

amkan matanya. Benar saja, setelah Hendrik masuk ke dalam

ng?" keluh Bela

dak tahu apa yang terjadi sebena

apa Bela denga

yang tentu saja terdengar jelas di telinga Bela karena suar

Bela, mengetuk pintu seb

sudah mempersiapkan dirinya, duduk dengan lipatan tangan

Bela dengan malas, namun te

malam!" tekan Hendrik dengan senyuman penuh arti. Membuat raut wajah Bela

i. Bohong namanya kalau dia tidak takut dipecat. D

la dalam hati. Dengan hitungan ke tiga, di

s Bela dengan senyuman leba

dari tempat duduknya sambil bertepuk tangan. Jalan me

beranianmu tadi malam?" ledek

ebarnya. Terus mundur ke belakang saat Hendrik semakin dekat ke arahnya, sampa

maksudku?" ujar Hendrik

hankan dirinya. Dia tahu, idenya ini mungkin terlihat konyol tapi inilah

t merasa lega. Sampai tiba-tiba, di akhir kalimatnya Hendrik tiba-tiba tertawa kecil. D

i. Menganalisa setiap ekspresi wajah

mbil saja!" ujar Hendrik sambil tertawa lagi. Tawanya i

nya terlihat sangat kaget sam

ntuk memabayar biaya rumah sakit. Kini dia tahu bahwa uang yang dipakai adikny

da di ruanganku!" usir Hendrik dengan nada men

apapun. Pada akhirnya keluar

t Bela dalam hat

hawatir melihat wajah Bela yang te

cap Bela menah

Diandra meras

ng saat ini terlihat memperhatikan dirinya dari bali

irnya. Memperhatikan wajah Hendrik yang tib

embesar. Terlihat sangat kaget setelah menebak gerak

nya dan keluar drai ruangannya untuk membuat perhitungan dengan Bela. Tap

Hendrik, menghenti

il salah sat

rhatiannya dari tempat duduk Bela k

poran k

ang diberikan padanya dengan arah mata

*

ntar

degup lebih kencang. Dia buru-buru kabur setelah melihat tirai di ruangan Hendrik t

ujar Diandra, mengi

rutu Bela dalam hati. Di matanya hanya ada a

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka