Terpaksa Menikahi {Elia & Abraham}
ah mobil mewah sudah terparkir dengan gagah. Lukas sudah ta
rgegas keluar mobil dan
silver yang mewah tengah duduk santai di de
n agak macet tadi," seru Luka
u malah bangkit dan mendaratkan telap
l
ar b
l
k kedua kali, kali
ak
n dari Bosnya, tetapi tampara
imu sendiri. Wah, parah. Bena
repot-repot lagi, maka
at betapa konyolnya si Lukas, lelaki berpak
ka nanti perintahku kau salah melakukan lag
ap lukas dengan
tu?" ucap lelaki
gera men
u kemari," teriak Lukas kepada anak bua
il. Namun, begitu melihat lelaki bertuxedo itu, sek
o? Benarkah
anggil Bruno it
os," uja
pas
Bos," tam
k kepala kalian!" Tangan Bruno mengambil posi
ngan Elia. Sebesar apa pun badan mereka, mereka yakin tak akan perna
tika Elia menghambur
l
n sangat keras sampai tan
ditampar, ia sampai terjeremba
ng ...," ujar
lah di suruh lepas. Tahu sendiri akibatnya," tamb
orang yang menamparnya tadi mendapa
sih jatuh terduduk, kali ini
ketika melihat hidung
enyuruh mereka menculik
, dilap segera darah yang mengalir. Dikondisikan emosi
rsenyum kecil, apalagi kalau tidak senang melihat dirin
," ucap Bruno, "a
tika berhenti. Sorot mata Bruno ter
ang ingin saya sampaikan kepada, Nona. Saya berani bersumpah bahw
iajak Bruno masuk. Mereka kemudian duduk di
o menemui Elia yang sudah duduk
man spesial buat tamu kita, " per
n dan minuman spesial buat tamu kita
uk gantian di suruh, tetapi segera sadar bahwa pangkat mereka adalah terendah, segera saja mereka berd
ah saya untuk menculik Nona, tapi dasar otak anak buah saya otak udang, jadi salah mengerti apa yang saya
t apa Tuan?" kini
a yang berdarah tadi. Sedikit meringis kecil. Dal
ami lupa menanyakan alamat Nona, jadi Nyonya Samantha menyuruhku
temu denganku, Tuan? Oh, iya, ba
u untuk apa Nyonya Samantha menyuruhku untuk mencari
nenek yang pernah ditolongnya beberapa hari yang
permintaan Nyonya Sa
no, bahkan sampai menyuruh orang untuk me
u dengan beliau, tapi tidak sekaran
Elia berteriak, mera
bekerja sekarang!" Elia buru-buru beranjak
ra ditahan
gu, N
n. Saya sudah terl
au tempat kerjamu Nona. Dan bagai
pulpen dari tasnya, ditulis alamat dan nomor tel
ya pergi, Tuan." Eli
uno begitu Elia hampir sa
ermintaan Tuan, sekarang biarkan saya bekerj
a mengantarmu, Nona,
waktu sudah siang, sudah begitu telat, lagi pu
gangguk, "Ba
Elia masuk ke mobilnya. Kemudian mobi