Calon Permaisur
f 'M' dan ekormu kontet begini, maka
nnya nama itu? Tidak bisakah kau beri aku na
w .
susu untukmu." sahut Jena menang
su, bukankah susu itu diperah d
ri dan mengambil sesuatu dari sana. Pangeran Suryakanta tidak mengerti maksud sa
ecil. Ukurannya jauh lebih kecil dari kandang kuda milik istana. Pangeran Suryakanta melangkah berkeliling rumah, satu ruangan
cek cek
na meletakkan sebuah mangkuk berisi cairan berwarna putih kental, la
iar aku cicip dulu,"
i cairan itu, ada rasa manis
tidak senikmat susu di ist
geran tetap bersyukur setidaknya itu bi
r, besok aku harus bangun pagi." ujar gadis it
ardus Jena sudah menata pakaian bekasnya untuk alas tidur si kucin
u pup, di pasir, ya, Nak." ujar Jena, entah menga
taku mengantuk dan aku ingin tidur," batin sang pangeran, Pangeran Suryakanta yang kini
cing kecil, Jena masuk ke kamar menyusul
Sehari-hari ibu Jena membuat aneka jajanan kue tradisional, lalu mereka jual di pasar pagi. Siang sampai malam Jena bekerja sebagai kasir
n suami istri yang kepayahan menahan sakit. Keduanya membekap perut dan memegangi tenggorokan mas
ap endap di kegelapan malam, menembus semak belukar, melompati pagar. Dalam gendongannya seorang ba
keringat membasahi
a ini, mengapa selalu
apkan menu jualan mereka. Jena beringsut turun dari tempat tidur, meski mata masih mengantuk d
ja lagi, Nak," ucap ibunya kala
sambil terus berjalan memasuki k
*
angeran Suryakanta mengenal bangunan itu, rumah seorang pejabat istana. Pangeran Sury
Seseorang yang memakai pakaian serba hitam, lengkap dengan cadar yang juga berwarna hitam.
m dengan cadar, mengambil s
seorang pencuri,
tirahatan, "Hei, siapa kau?" hardik seorang p
r
an rumah terkapar bersimbah darah. Pencuri tengik melanjutkan pelaria
r
ngawal itu pun terkapar tak berdaya. Pencuri tengik
dia ingat pesa Jena semalam. Kucing jelmaan pangeran Suryakanta berjongkok di wadah pasir yang tersedia. La
t pagi,
mbuat kucing i
ow
amu minum susu." ajak Jena semb
ng di dekat wadah berisi susu, seperti se
k berjualan, kamu tunggu di rumah sam
ngerti si kucing menj
k lagi ke kardus, ya, kalau mau pipi
ow
dari luar, pangeran mengintip keperg
ku bisa pergi mencari putri mahkota gad
a pelaku pencurian yang sebenarnya. Pangeran yakin gadis yang digantung itu, bukanlah pelaku pencurian ia adalah korban fitnah. Meski dalam mim
seorang gadis. Bisa jadi pencuri itu sebenarnya seorang laki-lak
alu rumit dan memusingkan. Belum lagi berhasil menemukan keberadaan Algojo yang menend
agai seekor kucing?" tanya pan
cek cek, di
matanya, kucing itu melompat dan ber
kan," a
eman barunya itu. Montet terus menggosok-gosokkan kepalanya di kaki Jena, "Ini, mak
at lapar, selera makannya muncul kala mencium aroma makanan yang disu
ya rezeki kita dimudahkan," ujar Jena sambil meng
ng halus sambil menggosok-gos
sama Ibu, ya, aku akan be
tersenyum mengangkat tubuh ke
s ini berani sekali," u
engan gadis manapun, dan kali ini dia merasa