icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dia, Lo, Gue

Dia, Lo, Gue

icon

Bab 1 Arga Jatuh Cinta

Jumlah Kata:1007    |    Dirilis Pada: 16/06/2022

alah sebua

mungkin ket

u bukanlah

hanya seb

Tuhan kare

iriku yang t

arusnya

ti layakny

pagi ini dia teringat kembali pada gadis tersebut. Ada kerinduan yang tiba-tiba menyeruak, tanpa dapat dikendalikan. Walau sudah b

alah nama beliau. Sosok tenang, penyabar, tetapi sangat tegas dalam memegang prinsip hi

a Melia Irawati. Ayah tersenyum saat aku menceritakan te

agi. Ditolak itu hal biasa, Ga. Ayah dulu juga ditolak sama ibumu berkali-kali, kok. Nggak terhitung malahan. Bu

ara wanita, mereka punya ranahnya sendiri untuk berkuasa dalam menolak lamaran yang tidak dia suka. Sudah kodratnya demikian. Jadi, seb

Melia. Aku mencoba untuk mengesampingkan rasa malu serta minder untuk mencoba mendekati gadis itu. Beruntungnya aku yang diberkahi otak cemerlang sehing

bisa duduk sambil memangkas jarak di antara kami berdua, memandang wajah yang hanya berjarak beberapa jengka

mpan. Kata teman-teman, aku ini cukup menarik, kok. Hanya saja, aku ini tipikal pemuda yang rapi dan standar saja dari segala sisi, baik itu pil

saja. Satu lembar kertas yang aku tulis dengan penuh kesederhanaan. Tak ada kata indah, rom

idak jadi pa

ang tadi sengaja aku pinjam sebentar. Hingga beberapa hari aku menunggu jawaban, tetapi belum ada sama sekali dari dia. Bahkan, Melia juga tidak menunjukkan reaksi apa pun selama kami bertemu

Nggak usah lagi lo

gempa. Aku baru saja masuk ke kamar dari pulang sekolah dan membaca pesan menyakitkan itu. Ternyata

rapa hari, kedua mataku sulit sekali untuk terpejam. Makan pun terasa tidak enak sama sekali. Semua terasa hambar. Jadi seperti lagu dangdut, tetapi memang itu yang

udah lebih dari satu minggu, kami terjebak dalam suasana yang tidak mengenakkan. Tiba-tiba, aku teringat pada pesan Ayah untuk tidak

?" tanyaku dengan nada yang aku buat sebi

Aku lega. Setidaknya, aku sudah bisa memulai percakapan lagi. Ya, meski tidak ditanggapi oleh dia. Semoga saja, suasana di antara kami berdua bis

ungan kami berdua kembali seperti dulu lagi. Gadis itu mulai menanyakan beberapa hal tentang pelajaran yang tidak dia menge

an yang pertama dulu, aku anggap sebagai bentuk ketidaksiapan dia saja untuk memiliki hubungan y

merah yang pagi ini dia kenakan. Sering terbersit tanya di dalam hatiku, kenapa gadis secantik dia masih belum pu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka