Reject Me
ng tidak terasa damai lagi. Berbagai kejadian aneh dapat mereka temukan hingga
gar Eliza bisa berganti pakaian, Kanaya berjalan turun ke lantai bawah untuk membuatkan E
rasa dirinya diikuti pulang oleh seseorang. Eliza merasa ada mata yang terus mengawasinya bahkan ketika dia tidur, ya
pir campuran itu mengincar Eliza? Apa yang mereka ingink
s air untuk membuatkan minuman hangat kepada Eliza. Setelah s
engejarnya karena kekuatan yang Eliza miliki. Pasti ada sesuatu yang mereka inginkan hingga mereka melakukan semua
keluar dan posisinya saat ini berada di tengah-tengah kasur dekat dengan kepala ranjang, Kanaya mend
buh Eliza lalu mengajak Eliza mendekat ke
an tinggali bahkan sebelum aku lahir ke dunia ini, apakah aku merusak ke
naya daripada diri mereka sendiri. Dan sekarang karena tempat ini tidak aman lagi untuk E
nkan beberapa hal lalu kenapa sekarang Ibu tidak rela dengan kepergian kita dari
suaminya. Eliza hanya menuruni wajah dan warna rambutnya saja, sedang
kan cinta yang dia berikan pada suaminya. Sekarang hanya Eliza yang ditinggalkan sang suam
aman lagi tinggal di sini. Mereka seperti ingin memakan diriku, mereka selalu menatap diriku den
untuk diminum. Malam itu Eliza tidur sembari memeluk erat tubuh Kanaya, ta
utuhkan waktu yang tidak sebentar dan perjalanan paling aman ke sana adalah siang hari, Kanaya
terkena cahaya matahari terlalu lama. Apalagi campuran yang berasal dari prajurit y
jalanan ini. Bisingnya kota perlahan menghilang ketika mereka mendekati daerah pegunungan yang memakan wakt
, tidak ada penduduk yang berani masuk ke dalam hutan. Mereka takut akan
lewati bukit Wizard ini? Orang-orang mengatakan tempat ini sangat angker dan tidak ramah
ng mereka seperti rumor yang beredar di luar, Kanaya memilih diam, dia s
tal dan menyeramkan. Eliza merasa mereka melewati lorong waktu, di terowongan
ah di depannya, pohon-pohon di sini daunnya tidak lagi bewarna hijau. Binatang yang
ngan aktivitas yang begitu hidup layaknya seperti kota tempat mereka tinggal dahu
hidungnya menangkap berbagai maca
dengan wajah pucat itu. Dia juga melirik pada beberapa orang yang memiliki aroma sama dengan ayahnya, perasaan tidak
itu tampak bersih dan terawat dengan baik. Ukuran rumah yang besar layaknya rum
a tua yang membuka pintu dengan tergesa-gesa. Mereka tampak terkejut dengan kedatangan Kanaya di sa