icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Benih Cinta CEO

Bab 5 Kenangan Yang Menyala

Jumlah Kata:1017    |    Dirilis Pada: 12/06/2022

i keny

o, bangun Fana. J

an yang sakit dan aku merasakannya. Ini

dak punya orang t

uk pelampiasan. Namun aku tidak bisa melakukannya. Aku sudah lema

na ... sa

ada yang menghapus air mataku. Ada juga yang menatapku dengan pa

a terpaku dalam diam nan tak bisa apa-apa. Sementara

kali lewat dan sepertinya ke

h Ibuku? Aku ingin bersama Ayah Ibuku

k menjalani kehidupan di dunia ini. A

*

ana

gan langit-langit putih bercampur keemasan, sek

apakah aku ha

g tabah,

mbuat aku ingat kembali

u sangatlah dalam.

ada yang tersisah? Kemegahan rumahku yang tiada tandingannya dengan par

.. Fan

-temanku. Suara Ibu Sumarlin yang ikut tengah panik han

aku, namun tidak akan pernah membekukan ingatanku

ka

ak akan pernah bisa aku lupakan. Ini seperti du

dang d

a. Ayah

Apakah di Ruang UGD? Apa

pa yang terjadi p

berdua benar-benar meninggalkanku. Bena

bersama si

g tidak ada tempat tinggal lagi. Siapa yang

un dari ranjang yan

n di tempatkan di ranjang yang amat tinggi. Iya,

? Di mana aku berada sekarang? Ruangan

hh s

an seperti pisau kecil yang menusuk pe

u .

ng tiba-tiba membuka pintuku dengan tida

ketika menatap

ba-tiba meredup. Lalu nafasnya yang terburu-buru seakan berganti sek

Rambutnya lurus dengan potongan seperti pria muslim

aa

ng diu

aku masih berbaring dan tidak akan bisa menghampirinya. Ya tuh

. Wajahnya menyatakan kalau doa sed

amanya? Maksudnya ruangan p

et

itu yang jatuh. Apakah itu surat? Bukan. It

erduduk di atas ranjang. Kepalaku rasanya pecah

risi darahku yang memerah hingga mau menetes k

mana

kamu. Soalnya Ibu baru beli iket yang abu-abu.

hfiru

ti melupakannya sejenak hanya karena laki-laki yang mebuat

Kamu akan tetap baik-baik saja. Bukankah

sa mungkin. Saki

pa-kenapa. Aku tidak jatuh kecelakaan ataupun te

langsung diinfus? Kenapa dokter

angan ini tidak a

an di ranjang rumah saki

al rumah sakitnya. Aku

lah ruangan spesial. Siap

merayapi tembok yang

terjatuh di tempat, nam

ku masih di rumah sakit

lum aku te

tua yang sangat baik. Namun mengapa A

mang? Kenapa tadi Ibu

h sholatnya

ada di rumah? Kenapa tidak keluar saja meski

an ada ulangan harian, bagaimana aku akan bisa m

rus bersama Ayah dengan Ibuku sampai di penghirm

bisa selembut ini bila Ibu tidak

a yang patuh bila tidak Ayah bentak

anak kamu ini? Anak yang tidak memiliki saudara. Anak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka