icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikahi Suami Orang

Bab 7 Penyesalan

Jumlah Kata:1086    |    Dirilis Pada: 23/06/2022

ah kenyataan pahit yang harus Armando telan secara mentah-mentah. Pria malang itu terus menyalahkan

ti menuduh Armando telah berselingkuh darinya. Wanita itu memukuli lengan Armando yang tengah sibuk mengemudikan mobilnya. Hingga Armando kehilangan fokus dan mobilnya meleset te

kedua kelopak itu terpejam, hanya ada ke

enuh perhatian juga penyesalan. "Arabella, ayolah bangun. Jika kamu ingin menghukumku maka silahkan sa

au punggungmu sakit, lalu aku akan memijatmu dan setelah itu kamu akan

gambil napa

Dia memaksaku minum minuman yang sudah ia beri obat sehingga aku merasa kehilangan fokus. Dia memelukku dan kamu melihatnya. Kamu marah besar saat itu, kan? Tapi p

kali pertama dirinya bertemu d

nya aku mengabaikanmu, tapi kamu selalu mengajakku berbicara. Aku berpikir kamu adalah orang aneh yang suka menggoda para pemuda. Tapi setelah kita kenal lebih dekat, aku memahami kalau sebenarnya kamu

perhatikan wajah Arabella ya

seperti dulu. Aku selalu menunggu hari itu. Aku akan selalu menemanimu di sini sampai kamu mau membuka matamu

nya, tidak peduli kondisinya sekarang seperti apa. Buatnya, Arabella adalah cinta sejatinya. Dia tida

untuk wanita manapun. Itu merupakan hal bagus, karena ia terus mempertahankan kesetiaann

elponnya, membuat mimik wajahnya sedikit berubah. Armando sudah menebak kalau Claudia akan menanyakan kebe

, lantas menaruhnya kembali dalam saku. Ia hanya ingin kesendirian tanpa gangguan. M

*

durnya. Wanita itu menyadari dirinya duduk di sofa ruang tamu dengan kondisi kelelahan. Menunggu sang putra yang tak kunjung pulang

mata, memperjel

man

semata wayangnya akhirnya sampai rumah, t

wanita itu menghampirinya. Memapak sang pu

t." Mimik wajah kecemasan se

mando berkata dengan nada ma

disimu sekarang? Kamu bahkan seperti

ri balik pilar, melihat sang ibu dan sang putra sedang berdebat. Tentu saja ia melihat kon

rteriak panik saat tubuh keka

un hal itu urung saat suara langkah kaki terdengar dari tangga ata

a a

i putramu!" Claudia

asa aja. Seakan pemandangan tersebut tak membuatnya te

u saja. Mempercepat langkah

iasa saja seakan menganggap ha

alam kita mendapatkan pemandangan se

ekali tak jelas. "Papa benar sekali! Hanya Papa yang bisa mengerti Armando. A

nnya, oke?" Armando berkata seperti orang mabuk pada umumnya. Memeluk tubuh ibunya dan mencium keningnya. "Aku aka

Claudia kem

ahan putranya un

rlu khawatir, oke?" Lagi-lagi

rio. Gegas ia membimbing sang putra menuju tangga untuk k

membuatnya sedih. Ia tak menyangka kalau orang kaya raya dan memiliki segalanya akan merasa serupa orang yang tak memiliki apa pun dalam hidupnya. Ia bisa meliha

gan Tuan Muda? Kenapa aku merasa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka